Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh Apa Aksi Demo Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi RI?

Kompas.com - 25/09/2019, 15:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi mahasiswa dari berbagai universitas di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa yang menolak sejumlah RUU pada Selasa (24/9/2019) dikhawatirkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, utamanya dalam iklim investasi.

Lalu, sejauh apa aksi massa akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi?

Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Winfried F Wicklein menyebut, pihaknya belum bisa memperkirakan hal itu karena belum memasukkan variabel dampak aksi massa terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 2020 mendatang pada Outlook 2019.

Sehingga kata dia, terlalu dini rasanya memproyeksi sejauh apa aksi massa akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam iklim investasi.

"Terlalu dini untuk kita bisa proyeksi karena kami belum memasukkan variabel dalam analisis tahun 2019," kata Winfried F Wicklein di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Melambat, ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini

Dalam laporan Asian Development Outlook 2019, Wicklein menuturkan pertumbuhan ekonomi Asia memang tengah melambat seiring dengan melemahnya laju investasi dan perdagangan sebelum ada demonstrasi.

Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonominya melambat dari 5,2 persen tahun 2018 menjadi 5,1 persen di tahun 2019. Perlambatan ini terjadi karena melemahnya investasi domestik dan ekspor.

Sementara di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi diproyeksi 4,5 persen tahun 2019 dan 4,7 persen pada tahun 2020 secara keseluruhan.

Kendati demikian, pertumbuhan investasi bisa didorong dengan memperbaiki sistem investasi seperti perizinan dan segelintir masalah lain sehingga mempermudah masuknya investasi ke Indonesia.

Baca juga: OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5 Persen

Dia bilang, hal tersebut mesti segera dibenahi secara signifikan agar pertumbuhan ekonomi di tahun depan bisa terus terkendali bahkan meningkat dari perkiraan.

"ADB sangat menyarankan pemerintah untuk segera memperbaiki sistem, termasuk manajemen keuangan publiknya. Ini akan sangat positif menyaring investor domestik maupun asing," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com