Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] KPK dan Investasi | Pesawat BJ Habibie

Kompas.com - 03/10/2019, 05:43 WIB
Erlangga Djumena

Editor

“Ada program pesawat terbang, ada yang akan dikembangkan oleh Kemenperin, ada yang dikembangkan oleh almarhum Pak Habibie," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Darmin menjelaskan, dalam mengembangkan proyek tersebut pemerintah mengajak pihak swasta terlibat dalam mendanai proyek tersebut. Proyek tersebut direncanakan mulai digarap pada 2023.

Baca selengkapya di sini

4. Pasang Surut Hubungan Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air

Hubungan Garuda Indonesia Group dengan Sriwijaya Air Group sempat memanas. Padahal, di akhir 2018 kedua perusahaan tersebut memutuskan untuk menjalin kerja sama.

Kerja sama itu dilakukan untuk membantu Sriwijaya melunasi utang ke beberapa perusahaan BUMN, di antaranya ke anak perusahaan Garuda PT GMF AeroAsia, PT Pertamina (Persero), dan PT Angkasa Pura I dan II. Namun, di tengah jalan Sriwijaya Air diduga melakukan wanprestasi.

Karena hal tersebut Garuda Indonesia melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia melayangkan gugatan ke Sriwijaya Air Group di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Permasalahan itu bermula saat dewan komisaris Sriwijaya Air melakukan perombakan direksi. Tak tanggung-tanggung, dewan komisaris Sriwijaya “mendepak” orang-orang Garuda Indonesia dari jajaran direksi maskapai tersebut.

Simak selengkapnya di sini

5. Ternyata, UKM Lebih Suka Jualan di Medsos Ketimbang E-commerce

Di era digital seperti saat ini, rupanya ada yang unik dalam perilaku Usaha Kecil dan Menengah ( UKM) dalam memilih platform jualan online.

Berdasarkan survei terbaru perusahaan rintisan logistik Paxel tahun 2019, UKM di Indonesia yang berjualan online rupanya lebih banyak mengandalkan media sosial seperti Whatsapp dan Instagram ketimbang e-commerce atau marketplace.

COO Paxel Zaldy Ilham Masita mengatakan, hasil survei yang diikuti oleh lebih dari 535 penjual online ini merupakan pandangan baru dan perubahan perilaku dalam bisnis di era digital, yang belum pernah disurvei oleh pemerintah RI.

"Ada perubahan behavior dari UKM-UKM kita. Data Bank Indonesia menyebut ada kenaikan bisnis online 150 persen, tapi hanya e-commerce. Tapi yang di medsos belum pernah disurvei. Makanya hasil survei ini adalah suatu fenomena baru," kata Zaldy Ilham Masita di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Mengapa begitu ya? Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com