Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Perawatan Mobil Subaru Murah, Sudah Jadi Kendaraan Dinas...

Kompas.com - 04/10/2019, 19:05 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan akan melelang sebanyak 169 unit mobil merek Subaru dengan berbagai tipe pada Rabu (9/11), pekan depan.

Ratusan kendaraan tersebut merupakan hasil sitaan DJBC karena produsen tidak membayar bea masuk atas mobil tersebut.

Direktur Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Isa Rachmatarwata, mengatakan, kendaraan jenis ini membutuhkan perawatan yang terbilang besar. Jika tidak, pihaknya sudah menjadikan mobil Subaru tersebut jadi kendaraan dinas.

"Kalau perawatan mobil Subaru murah, mau kita tetapkan mobil dinas dulu malah," kata Isa ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Baca juga: Lelang Online 76 Mobil Subaru, Uang Jaminan Mulai Rp 38 Juta

Isa menjelaskan, persoalan perawatan yang tinggi dan sederhana menjadi alasan pihaknya tidak menjadikan mobil sitaan tersebut jadi mobil dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena itu, tidak ada manfaatnya pemerintah lewat lembaganya menetapkan hal itu.

"Enggak ada manfaatnya kita tetapkan kendaran dinas, tapi juga kepantasan. Kayaknya kurang di jalan pake mobil Subaru," ujarnya.

Pihak DJBC akan melelang mobil-mobil tersebut pekan depan sesuai dengan aturan yang ada, termasuk dengan besaran harga tawarnya. Jika memang tidak laku dalam proses lelang itu, makan DJBC kembali melaksankan hal serupa namun dengan besaran/limit tawaran yang disesuaikan.

"Bea Cukai sebagai pihak penjual bisa aja turunin sedikit, tapi jual cara lelang paling safe terbuka bisa disaksikan orang. Sehingga enggak ada sangkaan (buruk)," ucapnya.

Baca juga: Lelang Online 11 Mobil Subaru, Uang Jaminan Mulai Rp 30 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com