Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani "Ramal" Nasib Milenial Kelola Bumi yang Padat...

Kompas.com - 09/10/2019, 13:13 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani "meramal" tugas generasi milenial mengelola bumi dan lingkungan hidup tidak akan mudah. Apalagi jumlah penduduk bumi akan terus bertambah.

"Kami melihat untuk generasi muda atau milenial, kesadaran mereka bahwa mereka akan menghadapi (tantangan berat)," ujarnya saat bicara pada peluncuran Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

"Mereka harus mengelola bumi yang menopang lebih dari 7 miliar manusia bahkan akan sampai 9 miliar pada 2030. Itu bukan persoalan mudah," sambungnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bilang, generasi milenial akan dihadapkan pada persoalan kesejahteraan ekonomi di satu sisi dan keberlangsungan lingkungan di sisi lain.

Baca juga: Menteri Siti Merasa Bahagia Jelang Kabinet Kerja Berakhir, Mengapa?

Hingga saat ini pertumbuhan perekonomian di negara berkembang belum bisa lepas dari peningkatan polusi dan rusaknya lingkungan. Penyebabnya mulai dari polusi kendaraan hingga limbah industri.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, Indonesia harus memiliki strategi pembangunan ekonomi yang tepat agar generasi milenial tidak mewarisi lingkungan hidup yang semakin rusak di masa depan.

Indonesia sudah berkomitmen untuk mengurangi 41 persen emisi karbon dengan bantuan dana internasional. Meski target itu dinilai ambisius, Sri Mulyani bilang upaya itu perlu kerja sangat keras.

Salah satu upaya tersebut yakni dengan membentuk Badan Pengalola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Badan yang akan berada di bawah Kemenkeu ini punya tugas besar.

Baca juga: Bagaimana Industri Hulu Migas Berinteraksi Dengan Lingkungan Hidup?

Tidak hanya mengelola dana terkait lingkungan hidup, BPDLH juga punya tugas memberikan jaminan atas terwujudnya lingkungan hidup yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia, tak terkecuali generasi milenial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com