JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat telah resmi beroperasi setelah diresmikan oleh pemerintah pada Jumat (11/10/2019).
KEK yang berada di atas lahan seluas 523,7 hektare ini ditargetkan bisa menyerap 15.024 tenaga kerja lantaran banyak diisi oleh industri pengolahan sumberdaya alam.
"Sehingga akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pesisir Papua," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).
Darmin mengungkapkan bahwa KEK Sorong meliputi industri pengolahan nikel, pengolahan kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan (sagu), serta pembangunan pergudangan logistik.
Baca juga: Jokowi Bangun KEK Selama 5 Tahun, Berapa Nilai Komitmen Investasinya?
Investor yang sudah masuk di KEK Sorong antara lain adalah PT Semen Gresik, PT Henrison Inti Putra, PT Bumi Sarana Utama (Kalla Group).
Adapun investor yang akan masuk ke KEK Sorong antara laim PT Gag Nikel untuk pembangunan smelter nikel dan PT Power Gen untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas sebesar 20 MW.
Menurut Darmin salah satu hal menarik dari KEK Sorong yakni adanya pemberdayaan sosial ekonomi bagi masyarakat pesisir. Misalnya melalui instrumen pendidikan vokasi dengan SMK dan pelatihan perkoperasian.
"Pemda juga perlu menjamin kemudahan perizinan bagi para calon investor,” kata Darmin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.