Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Risiko Resesi Global, UMKM dan Koperasi Perlu Diperkuat

Kompas.com - 16/10/2019, 20:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman resesi global membayangi berbagai negara di belahan dunia.

Ini utamanya disebbakan perang dagang AS dan China. Situasi ini akan menekan neraca perdagangan dalam negeri, mengingat kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, pengamat UMKM Suhaji Lestiadi memandang perlunya memperkuat UMKM dan koperasi. Suhaji yang juga Wakil Bendahara Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berharap, UMKM dan koperasi mampu menjadi penyangga sistem perekonomian nasional dalam menghadapi risiko resesi.

“Saat krisis global 1998, UMKM sudah terbukti mampu menopang ekonomi Indonesia sehingga perekonomian Indonesia mampu bangkit kembali di tahun-tahun selanjutnya,” kata Suhaji dalam pernyataannya, Rabu (16/10/2019).

Menurut Suhaji, pemerintah harus memberikan fokus dan perhatian lebih besar lagi bagi penguatan UMKM dan koperasi di Indonesia sehingga bisa ‘naik kelas’ dan memiliki ketangguhan dalam menopang perekonomian Indonesia.

Baca juga: Rhenald Kasali: CEO Harus Bisa Bedakan Resesi dan Disrupsi

Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yang menyasar pada tujuan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan ketimpangan.

"Dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20 persen atau setara dengan mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan. Selain itu dapat mengurangi tingkat ketimpangan sekitar 4 persen," imbuh Suhaji.

Suhaji menilai, UMKM harus mendapat perhatian utama karena besarnya kontribusi terhadap PDB Indonesia yang mencapai 62,5 persen, penyerapan tenaga kerja hingga 95 peesen, dan kontribusinya terhadap ekspor non-migas hingga 16,45 persen.

"Arah kebijakan ekonomi dalam menghadapi resesi global harus melibatkan penguatan kewirausahaan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com