Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Platform Ini Anda Bisa Investasi dengan Duit Mulai dari Seharga Secangkir Kopi

Kompas.com - 17/10/2019, 17:17 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan kian berkembangnya teknologi, kini instrumen investasi pun kian beragam, salah satunya melalui platform peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online.

Perusahaan penyedia jasa keuangan berbasis teknologi ini pun memiliki sektor pembiayaan yang cukup beragam. Tak hanya untuk kredit konsumtif, pembiayaan di pinjaman online juga merambah sektor UMKM, hingga properti.

CEO sekaligus co-founder Gradana Angela Oetama mengatakan, melalui platformnya calon investor bisa menyalurkan pembiayaan di sektor properti mulai dari Rp 20.000. Adapun nilai investasi maksimal seperti tertutang dalam POJK 77 sebesar Rp 2 miliar.

"Kita ingin properti bisa more investable, di mana kita sekarang lagi program investasi seharga secangkir kopi. Ini kaya pengin convert orang-orang milenial baru kerja kalau investasi enggak perlu modal gede, sekarang jadi enggak ada alasan lagi, karena kita pecah satu lotnya buat crowdfunding per Rp 20.000," ujar Angela di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: Platform Ini Beri Bimbingan bagi Pemula yang Ingin Investasi Reksa Dana

Anglea mengatakan, hingga saat ini sudah ada beberapa developer yang diajak berkerja sama dengan Granada, seperti Trinity Land yang tengah mengembangkan proyek di Batam, ada pula Triyasa Propertindo.

Adapun untuk penyaluran pendanaannya sendiri, Granada memiliki beberapa produk pembiayaan baik untuk pembiayaan uang muka atau down payment (DP), pembiayaan untuk sewa dan renovasi, pembiayaan proyek properti, juga pembiayaan pembelian rumah kedua.

Imbal hasil yang ditawarkan kepada investor pun cukup menarik, di kisaran 11 persen hingga 12 persen.

"Kalau lender tergantung produk, kalau nett ke lender produk DP dan GraStrata (pembiayaan rumah) 11 persenan. kalau untuk sewa sama renovasi di antara 12,2 persen hingga 12,5 persen. Ini sudah dipotong servis fee sama pajak," jelas Angela,

Baca juga: Mau Memulai Investasi, Simak Langkah-Langkah Ini

Angela pun mengatakan saat ini tingkat kredit macet Granada masih di kisaran 0 persen. Hal tersebut dikarenakan perusahaan cukup selektif dalam memilih debitur atau borrower.

"Kita enggak berani ambil orang terlalu berisiko sambil kasih bunga gede, sistem kita ngga begitu. Sistem kita kalau dia pas kredit scoring kita dia akan menerima bunga yang sama sesuai dengan produk kategori tersebut. Kalau enggak pass, ya sudah kita tolak sama sekali," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com