Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Prediksi BI Bakal Pertahankan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 20/11/2019, 20:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal mempertahankan suku bunga acuannya 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) pada angka 5,00 persen pada esok hari, Kamis (21/11/2019). Hal ini disampaikan oleh Ekonom Senior Indef, Faisal Basri.

Alasannya, tidak ada peluang bagi BI untuk melakukan pemangkasan suku bunganya lagi.

"Artinya ruang gerak moneter itu terbatas. Jadi, mau diturunkan lagi jadi 4 (persen), inflasinya 3,2, jadi nett marginnya itu benar-benar flat. Jadi, BI akan menjaga agar rupiah itu tetap stabil," ujarnya ditemui usai menghadiri Kongkow Bisnis Pas FM, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Bila suku bunga BI diturunkan, maka para investor tidak akan melirik Indonesia. Dia menilai, investor tidak memandang secara nominal interest rate.

 

Baca juga: Pelemahan Rupiah Terdorong Sentimen Suku Bunga Acuan BI

Selain itu, defisit transaksi berjalan Indonesia masih melebar.

Pada kuartal III-2019, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 7,7 miliar dollar AS atau 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 8,2 miliar dollar AS.

"Kalau suku bunga diturunkan, artinya return untuk investasi turun secara riil. Oleh karena itu, orang cenderung akan lari yang real interest rate-nya lebih tinggi. Oleh karena itu, saya duga BI akan maintain di level ini (5,00 persen)," kata Faisal.

"Karena kalau kita lihat current account kita masih defisit, defisitnya masih besar 2,6 persen. Investasi yang datang lebih banyak portfolio daripada FDI (asing). Jadi, rentan suku bunga diturunkan," jelasnya.

Baca juga: Relaksasi Kebijakan Moneter BI Dinilai Belum Berdampak

Sementara, Ekonom CORE Indonesia, Piter Abdullah berpendapat serupa. Dia memprediksi BI tetap mempertahankan suku bunganya.

"Saya perkirakan BI Kamis nanti tidak akan menurunkan suku bunga acuan. Setelah empat bulan berturut-turut menurunkan suku bunga acuan, BI akan lebih baik bila menahan suku bunga," katanya.

Karena dengan menahan suku bunga BI memberikan waktu berjalannya transmisi moneter sehingga suku bunga deposito dan suku bunga kredit bergerak turun mengikuti penurunan suku bunga acuan.

"Dengan demikian BI nanti akan punya ruang yang lebih luas untuk memainkan suku bunga dalam rangka mengantisipasi perlambatan ekonomi global," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com