Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sebut AS sebagai Sumber Ketidakstabilan Terbesar di Dunia

Kompas.com - 25/11/2019, 07:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NAGOYA, KOMPAS.com – Belum tuntas masalah perang dagang, kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini kembali berselisih terkait masalah Hong Kong dan Taiwan.

China pun menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai merupakan sumber ketidakstabilan sekaligus politisi terbesar di dunia.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela pertemuan para menlu G20 di Nagoya, Jepang, akhir pekan lalu.

“Amerika Serikat terlibat secara luas dalam unilateralisme dan proteksionisme, serta merusak multilateralisme dan sistem perdagangan multilateral. Itu telah menjadi faktor destabilisasi terbesar di dunia,” ucap dia, seperti dikutip dari CNBC, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Perang Dagang, Faktor Trump Bikin China Pesimistis

Wang menyebutkan bahwa Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan politik menggunakan mesin negara untuk menekan bisnis-bisnis China yang legal. Bahkan tanpa dasar, AS mengajukan tuntutan terhadap China, yang dinilai Wang sebagai tindakan intimidasi.

"Sejumlah politisi AS tertentu sudah mencoreng China, tetapi hingga kini tidak memberikan bukti apa pun," kata Wang.

Dia mengatakan, Amerika Serikat juga secara lancang telah mencampuri urusan dalam negeri China, mencoba merusak stabilitas serta kemakmuran Hong Kong dan "satu negara dua sistem.

China sangat marah terhadap tindakan DPR AS yang mengeluarkan dua Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong dan mengirim peringatan ke China tentang hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Perang Dagang, AS-China Akhirnya Capai Kesepakatan

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

Padahal, saat ini kedua negara tengah melakukan perundingan perdagangan untuk menyelesaikan perang dagang yang telah berlangsung lebih dari setahun itu.

China menjalankan pemerintahan Hong Kong di bawah dengan model satu negara dua sistem. Hong Kong menikmati kebebasan yang tidak dinikmati di daratan China. Namun, banyak orang di Hong Kong yang khawatir Beijing akan mengikis sistem kenegaraan ini.

Wang menyebutkan, perkembangan dan pertumbuhan China adalah tren sejarah yang tak terhindarkan yang tidak dapat dihentikan oleh kekuatan apa pun.

“Tidak ada jalan keluar untuk pertandingan zero-sum dengan Amerika Serikat. Hanya kerja sama win-win antara China dan Amerika Serikat yang merupakan jalan terbaik,” tegas Wang.

Baca juga: Kerugian Perang Dagang Tumbuh Menjadi Puluhan Miliar Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com