Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Konsumen Indonesia Belanja Online hingga 5 Kali Sebulan

Kompas.com - 02/12/2019, 12:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren belanja online kini semakin tumbuh pesat di Indonesia. Bagi sebagian orang, belanja online sudah menjadi rutinitas yang bahkan sulit untuk ditinggalkan.

Perusahaan teknologi e-commerce lokal, SIRCLO, baru-baru ini meluncurkan laporan e-commerce mereka berjudul “Navigating Market Opportunities in Indonesia’s E-Commerce”.

Laporan ini memaparkan informasi-informasi penting tentang tren pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia dari berbagai sumber dan hasil studi internal SIRCLO.

Menurut laporan itu, rata-rata satu orang konsumen Indonesia dapat berbelanja di marketplace sebanyak 3-5 kali dalam satu bulan. Mereka menghabiskan hingga 15 persen dari pendapatan bulanan.

Baca juga: Waspada Produk Palsu Saat Belanja Online!

Data SIRCLO juga mengungkapkan bahwa konsumen belanja online di Jakarta rata-rata berbelanja 2 kali lipat lebih banyak daripada di kota-kota lain.

Hingga saat ini, metode pembayaran paling populer dalam berbelanja online adalah melalui transfer bank (48 persen) dan kartu debit atau kredit (21 persen). SIRCLO juga menemukan bahwa 20 persen menggunakan metode e-wallet atau dompet digital untuk melakukan pembayaran.

Menurut data yang terkumpul dalam laporan SIRCLO, penjualan ritel e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai 15 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 210 triliun) pada 2018. Angka ini diprediksi meningkat lebih dari empat kali lipat pada tahun 2022 menjadi 65 miliar dollar AS atau setara Rp 910 triliun.

"Berdasarkan beberapa sumber laporan, hal ini membuat ritel online yang tadinya hanya menyumbang 8 persen penjualan total pada tahun 2018, diprediksi akan menembus 24 persen di tahun 2022," kata Founder dan CEO SIRCLO Brian Marshal dalam keterangannya, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Tren Belanja Online Meningkat, Peritel Disarankan Buat Aplikasi Ramah Pengguna

Namun, laporan dari SIRCLO juga menggarisbawahi beberapa tantangan sektor e-commerce di Indonesia. Tantangan-tantangan tersebut antara lain pertama, industri e-commerce yang kompetitif dan rawan ‘membakar uang’ demi menggaet konsumen.

Kedua, masih banyaknya populasi yang belum memiliki rekening bank formal dan saat ini mulai terfasilitasi dengan adanya e-wallet.

Ketiga, layanan logistik yang mahal dan kurang kompeten, serta terakhir, kurangnya SDM yang relevan, terutama dari di bidang sains, teknik, dan matematika yang sangat diperlukan dalam pengembangan perusahaan teknologi.

Brian mengatakan, pihaknya telah membantu brand dan pemilik usaha meningkatkan penjualan di berbagai marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan Blibli.com. Melalui SIRCLO Commerce, perusahaan teknologi ini memiliki misi membantu brand lokal dan multinasional, menangani proses penjualan end-to-end di marketplace.

“Produk teknologi terbaru kami, Connexi, merupakan teknologi di balik operasional SIRCLO Commerce. Melalui tools ini, kami telah membantu lebih dari 40 principals ternama yang memayungi lebih dari 200 brand besar. Beberapa di antaranya adalah Reckitt Benckiser, Arnotts, Arla, L'Oréal (Group), Eiger, Levi's dan yang terbaru saat ini, Unilever,” ungkap Brian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com