Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar JK Soal Start Up Bakar Duit : Mesti Ada Waktu Berakhirnya

Kompas.com - 05/12/2019, 07:32 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden periode 2014 -2019 Jusuf Kalla turut berkomentar soal fenomena bakar duit yang dilakukan oleh banyak perusahaan rintisan atau start up.

Bakar duit tersebut umumnya dilakukan dalam bentuk memberikan promo baik berupa potongan harga atau puk cashback untuk menarik minat konsumen.

Namun JK menilai, perusahaan-perusahaan sejenis start up harus segera mengurangi aksi bakar duit. Terutama di tengah kondisi perekonomian yang kian menantang.

"Ini yang selalu jadi harapan seperti startup sudah diakui itu ekonomi bakar duit. Musti ada berakhirnya yang begitu. Persaingan pasti ada akhirnya," ujar dia ketika menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Baca juga : Rhenald Kasali: Sistem Bakar Uang Startup Sesuatu yang Sangat Wajar

Sebagai pelaku usaha, dirinya mengaku turut merasakan lesunya ekonomi setahun belakangan.

Dia mengatakan, bisnis penjualan mobilnya mengalami penurunan. Indikator lain, kian banyak orang yang membeli rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar hingga Rp 500 juta.

Dengan lesunya kondisi perekonomian, menurut dia, start up tidak bisa terus menerus melakukan aksi bakar duit.

"Orang bilang startup hebat. Tapi the real added value akan kembali lagi. Karena itu produk yang betulan bukan karena bakar uang," ujar dia.

Namun demikian, meski ekonomi kian lesu bukan berarti bersikap pesimistis. Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan rintisan tersebut harus lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan.

Selain itu, akan lebih baik jika perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan pendapatan mereka untuk investasi jangka panjang.

"Benar kenyataan yg ada ada penurunan, tapi dijaga saja. Kalau dulu makan steak, sekarang ya turun sedikitlah," ujar Kalla.

"Jadi selama dihadapi dengan realistis, cara yg benar, saya kira akan menbaik (kondisi ekonomi). Lihat saja 3 tahun yang akan datang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com