Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diproyeksikan Menguat Menyusul Negosiasi Dagang China dan AS

Kompas.com - 05/12/2019, 12:34 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembukaan pasar spot pada, Kamis (4/12/2019) menunjukkan penguatan yang terjadi pada mata uang garuda terhadap dollar AS.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 8:15 rupiah dibuka menguat 12 poin atau 0,08 persen pada level Rp 14.094 per dollar AS dibanding penutupan Rabu Rp 14.106 per dollar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebut hingga kini kesepakatan dagang masih dalam pembicaraan antara AS dan China.

Sebelumnya, Trump menyebut bahwa kesepakatan akan diundur hingga pemilihan presiden AS selesai, atau setelah November 2020.

"Negosiasi sedang membicarakan berapa jumlah tarif yang bisa dihapus. Kesepakatan fase 1 diperkirakan sudah dekat," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston menyebut hingga saat ini pasar masih mewaspadai perkembangan negosiasi dagang. Namun pernyataan yang negatif dapat membalikkan situasi.

Di sisi lain, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi AS akan membuat UU Xinjiang, sebagai bentuk perlawanan AS terhadap pelangaran HAM di China. UU ini akan memberi kewenangan AS untuk jatuhkan sanksi kepada China atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan kepada etnis muslim minoritas di Xinjiang, China.

"Ada ketegangan politik akibat dirilisnya UU HK dan RUU Xinjiang oleh AS. Namun masih ada potensi penguatan rupiah hari ini karena negosiasi AS-China masih berlangsung," kata Ariston.

Ariston juga menjabarkan, penguatan rupiah juga dibantu oleh rilis data AS malam tadi tentang data Tenaga Kerja Non Farm Payroll versi ADP dan Data indeks non manufaktur versi ISM yang jauh dari harapan.

"Kedua data AS ini melemahkan dollar AS (yamg berdampak pada penguatan rupiah)," jelasnya.

Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak pada level Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.120 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com