Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Ekonomi RI Stabil, Dipicu Ibu Rumah Tangga Doyan Belanja

Kompas.com - 09/12/2019, 13:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia selama ini.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2019 sebesar 5,01 persen, melambat dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 5,17 persen.

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kiryanto menjelaskan, konsumsi rumah tangga bakal terus menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, selain dari belanja pemerintah. Konsumsi rumah tangga ini, lanjut dia, rata-rata didominasi oleh ibu rumah tangga.

"Sesungguhnya, 5 persen itu sudah di tangan, asal ibu-ibu rumah tangga masih gemar spending belanja. Tolong nanti ke rumah masing-masing, dorong ibunya untuk belanja. Karena yang menyelamatkan Indonesia itu ibu-ibu rumah tangga," katanya pada acara Pelatihan Wartawan Bank Indonesia (BI) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (9/12/2019).

Baca juga: Pola Konsumsi Masyarakat Bergeser, dari Makanan-Minuman ke Transportasi dan Komunikasi

"Jadi tolong ibu-ibu jangan pelit membelanjakan uangnya. Setoran dari suami-suami dibelanjakan, sisanya ditabung," lanjut Kiryanto sembari bergurau.

Kepala ekonom BNI Kiryanto sedang memaparkan kondisi perekonomian secara keseluruhan di Labuan Bajo, NTT, Senin (9/12/2019).KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI Kepala ekonom BNI Kiryanto sedang memaparkan kondisi perekonomian secara keseluruhan di Labuan Bajo, NTT, Senin (9/12/2019).

Selama masyarakat, terutama ibu rumah tangga gemar berbelanja, sudah dipastikan maka ekonomi Indonesia akan tetap stabil pada kisaran 5 persen.

"Kalau KRT (konsumsi rumah tangga) itu tumbuh, maka ekonomi kita tetap bisa tumbuh di atas 5 persen. Jadi bantalan kita hanya pada konsumsi rumah tangga," ucapnya.

Disebutkan Kiryanto, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB hingga 50 persen. Maka tak heran, perekonomian Indonesia tetap kokoh ketika negara lain seperti Jepang, India, Korea Selatan, dan China justru merosot drastis pertumbuhannya.

"Karena konsumsi rumah tangga itu, kontribusi ke total PDB Indonesia yang kurang lebih Rp 15.000 triliun, itu 56 hingga 57 persen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com