Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Penting untuk Dongkrak Daya Saing Ekspor UKM

Kompas.com - 26/12/2019, 18:09 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menekankan pentingnya teknologi dalam meningkatkan daya saing ekspor produk UKM.

Menurut Teten, kompetisi di pasar global mengharuskan teknologi ikut serta memajukan UKM.

"Kompetisi di luar selain harus terhubung dengan supply chain, supaya lebih efisien dan lebih sustain, secara teknologi itu juga harus mulai menerapkan teknologi pengolahan yang tinggi," ungkap Teten di Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Baca juga: Kemenkop dan UKM Perkuat Sinergi dan Konsolidasi Pengembangan UMKM

Teten menjelaskan, teknologi yang perlu dikembangkan berkaitan dengan cara pengolahan produk UKM dari yang sebelumnya sulit menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi.

"Teknologi itu misalnya begini, banyak teknologi yang sederhana sampai tinggi bisa dikerjakan oleh UKM, mulai dari software ataupun teknologi pertanian," jelas Teten.

Ia kemudian mencontohkan, dalam sektor pengolahan kopi. Alat pengupas ceri kopi masih diimpor dari Kolombia.

Bahkan, sebelumnya persoalan cangkul juga menuai perdebatan karena masih impor.

"Saya terlibat banyak dalam sektor perkopian. Alat-alat pengupas ceri kopi masih impor dari Columbia. Sama juga seperti di perusahaan beras, jagung, serta pengolahan sampah itu juga masih impor," ungkapnya.

Baca juga: Peningkatan Daya Saing UMKM Bisa Selamatkan RI dari Perlambatan Ekonomi?

Teten menjelaskan pada industri 4.0 sudah waktunya mengurusi hal penting seperti memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi UMKM yang semakin unggul.

"UMKM kita sudah harus masuk komoditi unggul. Kita harus main di situ, ke komoditi yang unggul," jelas Teten.

Teten mengatakan, untuk menciptakan UKM berdaya saing yang unggul, selain pemanfaatan teknologi yang maksimal, perlu adanya bentuk desain UKM masa depan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan standar produk UKM yang tinggi pula.

"Karena produk UKM kita kalau di dalam negeri pun harus bersaing dengan produk impor. Apalagi kita mau ekspor, tentu standar kita harus sama tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Menteri Teten: Omnibus Law Bisa Dorong Investasi UMKM Naik 60 Persen

Ia menjelaskan, produk UMKM di dalam negeri harus berorientasi pada ekspor UKM. Maka dari itu, perlu pendekatan untuk membangun UKM berdasarkan sentra produksi cluster kedepannya.

"Supaya lebih mudah pembinaannya, lebih mudah mendapatkan fasilitas insentif dan lainnya seperti industri besar. Jadi ini kita ke depan akan berbasis cluster sentra produksi berdasarkan komoditi dan wilayah," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com