Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Tanda-tanda Anda Terlalu Keras Bekerja

Kompas.com - 06/01/2020, 07:09 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber HBR

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketika bekerja, akan selalu ada saat-saat di mana banyak deadline yang jatuh tempo dalam waktu yang berdekatan, atau masa-masa sibuk yang berlangsung dalam beberapa bulan.

Pada saat-saat tersebut, Anda akan bekerja lebih giat dan lebih lama, namun Anda tahu bahwa situasi tersebut hanya berlangsung sementara.

Namun demikian, perlu menjadi perhatian apakah yang dilakukan masih dalam kadar normal atau Anda sudah masuk dalam kategori mendorong diri lebih keras dari biasanya.

Baca juga: Ini 5 Pekerjaan Freelance yang Bergaji Miliaran Rupiah

Berikut tanda-tanda ketika Anda sudah terlampau keras dalam bekerja dikutip dari Harvard Business Review:

1. Anda tak mengambil waktu jeda istirahat

Kerap tak mengambil jatah libur (termasuk waktu libur di tanggal merah), bekerja secara regular di akhir pekan, atau menunda waktu libur merupakan salah satu tanda Anda tengah memaksa diri Anda terlalu keras ketika bekerja.

Padahal, mengambil jatah cuti dalam waktu yang agak lama, jeda-jeda sesaat di hari kerja, atau memanfaatkan waktu di akhir pekan untuk recharge hingga istirahat sesaat di sore hari merupakan hal yang penting.

Dengan demikian, Anda bisa mengembalikan energi yang digunakan sehari-hari ketika bekerja sekaligus melawan nafsu untuk 'selalu aktif' yang justru bisa membuat Anda stres.

2. Anda mulai tidak memprioritaskan hubungan personal

Ketika Anda sedang benar-benar fokus dalam bekerja, kerap kali mengorbankan hubungan-hubungan personal yang Anda miliki.

Dalam sebuah riset di Amerika Serikat, sebanyak 76 persen pekerja mengatakan, stres di tempat kerja menjadi salah satu hal yang memengaruhi hubungan personal mereka, dengan para workaholic memiliki kecenderungan bercerai yang lebih besar dua kali lipat.

Tidak mengambil waktu luang untuk sekadar bersenang-senang dengan teman terdekat dan keluarga pun bisa berpengaruh pula ke kondisi kesehatan.

Riset lain menunjukkan, hubungan sosial yang kuat berpengaruh positif terhadap angka harapan hidup seseorang, selain itu memiliki kehidupan sosial yang buruk dikatakan memiliki dampak yang sama dengan mengisap 15 batang rokok dalam sehari. Jika Anda tidak mengambil jeda untuk menjalin hubungan dengan teman-teman di luar waktu kerja atau dengan orang lain dan menjadi terisolasi, dan ujakan-ajakan untuk sekadar berkumpul kian berkurang karena banyak yang berasumsi Anda tengah sibuk bekerja menandakan Anda terlalu fokus dalam bekerja.

Baca juga: Agar Tak Terus-terusan Menunda Pekerjaan, Lakukan 4 Hal ini

3. Anda tidak bisa benar-benar 'hadir' di luar dunia kerja

Tanda-tanda lain yang menunjukkan Anda mendorong diri terlalu keras adalah ketika Anda meninggalkan kantor dan mengambil jeda dengan orang-orang terkasih, Anda tidak mampu benar-benar hadir di tengah-tengah mereka. Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan, sebanyak 66 persen dari penduduk AS diketahui bekerja ketika berlibur.

Memikirkan pekerjaan memang normal ketika dalam waktu-waktu tertentu, namun bisa menjadi masalah ketika Anda menjadi tidak mampu untuk mengalihkan keinginan mengalihkan perhatian dari pekerjaan dan justru perlahan mengikis hubungan-hubungan pribadi yang paling penting.

4. Anda mengabaikan pentingnya merawat diri

Ketika Anda tidak memiliki waktu tidur yang cukup, mulai tidak makan secara teratur, tak lagi berolah raga, artinya Anda mulai memiliki pola hidup yang tidak sehat.

Misalnya saja ketika Anda memutuskan untuk mengurangi waktu tidur untuk bekerja, artinya Anda mulai melawan kebutuhan diri sendiri. Kekurangan tidur bisa menyebabkan gangguan fungsi kognifitif seperti mudah tersinggung, mengganggu cara berpikir kritis, merusak kemampuan dalam membuat keputusan, juga merusak kemampuan berorganisasi. Hal yang sama juga berlakua ketika Anda kurang berolahraga. Padahal, olah raga terbukti ampuh dalam menghalau stres, meningkatkan mood dan energi, serta meningkatkan fungsi kognitif seperti mempertajam ingatan, konsentrasi, mudah belajar, stamina mental dan kreatifitas.

Baca juga: Otomatisasi Digital, 46 Juta Pekerjaan Baru Akan Muncul

5. Anda merasa nilai sebagai manusia didefinisikan oleh pekerjaan

Gagal untuk memahami perspektif yang lebih luas, dalam artian ketika Anda menilai diri Anda sebagai manysia pun ketika Anda menilai pentingnya bekerja dalam sebagian besar kehidupan Anda merupakan tanda lain Anda sudah memaksa diri terlalu keras.

Sebagai contoh, Elisa, kepala teknik di sebuah perusahaan teknologi, mendorong dirinya dan timnya dengan sangat keras. Dia memiliki keyakinan bahwa value-nya sebagai seorang manusia merupakan apa yang dia hasilkan ketika bekerja.

Namun demikian, keyakinan tersebut mulai bergeser dan dia meminta rekan-rekan kerjanya utnuk menghargai apa yang mereka anggap berharga dari dirinya sendiri, pun bagaimana mereka harus menghargai diri masing-masing.

Dia pun mampu untuk melihat bagimana orang-orang menilainya tak hanya dari pekerjaan namun juga hal lain seperti sebagai teman yang baik, sebagai orang tua, atau sebagai seorang teman berpikir.

Selain itu, mereka pun mendefinisikan nilai mereka sendiri secara lebih luas daripada pekerjaan mereka. Terkadang, dibutuhkan peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kelahiran seorang anak atau kematian seorang kolega atau orang yang dicintai, untuk mampu mengalihkan seseorang dari perspektif terbatas tersebut.

Cara lain untuk memperluas perspektif Anda jika tidak ada acara ini adalah memiliki minat atau hobi di luar pekerjaan, yang bisa menjadi pengingat yang baik bahwa pekerjaan bukanlah segalanya.

Meskipun terkadang kita perlu benar-benar fokus ketika bekerja, namun menjaga pekerjaan tetap seimbang dengan kehidupan, menjaga kewarasan diri juga hubungan sosial merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, baik secara pribadi maupun profesional.

Baca juga: 2 Hal Hal Ini Bisa Bantu Anda Raih Pekerjaan Impian Sekaligus Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com