Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham Tak Stabil, Hasil Investasi 2019 BPJAMSOSTEK Tak Capai Target

Kompas.com - 14/01/2020, 13:39 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagkerjaan (BPJAMSOSTEK) menyebutkan realisasi hasil investasi dana kelola 2019 tidak capai target. Hal ini diakibatkan realisasi indeks saham yang tidak sesuai dengan asumsi BPJAMSOSTEK.

Direktur Pengembangan Investasi BPJAMSOSTEK Amran Nasution belum bisa memastikan total realisasi hasil investasi tahun lalu karena belum diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP).

Namun berdasarkan perhitungan sementara, realisasi hasil investasi tahun lalu mencapai Rp 30 triliun.

"(Realisasi hasil investasi) sudah keluar tapi masih bergerak. Insha Allah Rp 30 triliun," katanya di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Sementara target hasil investasi BPJAMSOSTEK untuk tahun lalu sebesar Rp 36 triliun.

Baca juga: Soal Dana Kelolaan, BPJAMSOSTEK Sebut Enggan "Main" Saham Gorengan

Amran menjelaskan, melesetnya realisasi hasil investasi diakibatkan oleh terlalu tingginya asumsi indeks saham tahun 2019.

Pada tahun lalu, BPJAMSOSTEK mengasumsikan index saham sepanjang 2019 berada di posisi 7.300.

"Memang karena kondisi index kita mempunyai asumsi pada saat itu 7.300. Sekarang cuma 6.299 tutupnya (2019)," ujar dia.

BPJAMSOSTEK mencatat total dana kelola sepanjang tahun lalu mencapai Rp 431 triliun. Mayoritas dana kelola ditempatkan di pasar obligasi, yakni sebesar 62 persen.

"58 persen ke SBN, kemudian 4 persenke obligasi BUMN, private 9swasta), nah itu total 62 persen," kata dia.

Selain itu, BPJAMSOSTEK juga menempatkan 10 persen ke dana kelola dan 18 persen ke pasar saham.

Sebagai informasi, pada tahun 2018 hasil investasi BPJAMSOSTEK juga meleset dari target yang ditentukan. Hasil realisasi investasi pada 2018 sebesar Rp 27,27 triliun atau 85,01 persen dari target sebesar Rp 32,08 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com