Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Arif Kamera, dari Penjual Online hingga Milenial Datang...

Kompas.com - 14/01/2020, 17:17 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Kebayoran tempat berbagi aktivitas manusia berdagang dan bertransaksi menjadi pemandangan utama pasar tradisional tersebut.

Dari bahan pangan, jajanan, barang-barang loak, dan terkadang bunyi bising kereta di stasiun ada di satu pasar besar di Jakarta Selatan tersebut.

Namun di balik keramaian tersebut siapa sangka saat mata memandang terpampang elok sebuah barang melegenda nan antik dijual ditengah keriuhan seperti itu.

Kamera-kamera jadul Polaroid dan analog yang masih terlihat bagus terpajang di sebuah toko kecil di samping stasiun Kebayoran Lama tepatnya di Kebayoran Vintage.

Baca juga: Belanja di Pasar Loak Kebayoran Lama...

Saat masuk ke toko tersebut, terlihat seorang pria sedang sibuk mempreteli kamera TLR (twin lense reflex).  Arif Kamera, begitu pemilik toko kamera antik tersebut memperkenalkan diri.

Dia pun mulai menawarkan kameranya yang bukan hanya sekedar buat pajangan. Arif juga menjual kamera jadul tersebut masih berfungsi dengan baik.

"Ini masih berfungsi sekitar 75 persen, bahkan beberapa masih 100 persen," ucapnya sambil masih memperbaiki kameranya.

Harganya pun bervariasi tergantung dari kualitas yang ada, misalkan saja Polaroid Land Camera 2000 dijual dengan harga Rp 300.000.  Ada juga Polaroid Land Camera 1000 yang masih sangat bagus dijual sampai Rp 700.000.

Sementara beberapa kamera analog Canon dijual bervariasi dari Rp 200.000 sampai Rp 1 juta, tergantung kualitas.

Baca juga: Mau Beli HP dengan Harga Murah? Coba ke Tempat Ini

Selain Kamera Polaroid dan analog, di toko Arif juga menjual berbagai aksesoris kamera jadul, seperti roll film, dan berbagai macam lensa kamera analog.

Dia bercerita, ketertarikannya memulai bisnis jualan kamera sudah dimulai sekitar dua dekade lalu.

"Saya mulai efektif jualan kamera dari tahun 2000 terutama yang analog, sampai ya saya berjualan di Kebayoran Lama dan mungkin jadi satu satunya di sini," ungkapnya.

Arif mengatakan, dia mendapatkan stok kameranya dari rekan-rekannya, ada yang kondisinya rusak kemudian diperbaiki dan ada yang benar-benar masih bagus dan dijual kembali.

Pembelinya pun beragam ada dari kalangan para komunitas pencinta kamera analog atau polaroid.  Bahkan para penjual online juga sering mengambil barang untuk dijual kembali.

"Sampai orang datang ke sini buat stok ternyata dia jualan online dijual kembali sampai jutaan padahal di sini beli ratusan ribu," katanya.

Baca juga: Berkat Marketplace, Omzet Marissa Capai Rp 100 Juta Per Bulan

Untuk omzet sendiri Arif mengakui dia tak menghitung pasti, namun dia yakin selama 20 tahun itu bisnis dia mampu menyambung hidupnya dan membesarkan 3 orang anak

"Saya tak menghitung omzet berapa, namun saya yakin bisnis ini bisa menghidupi saya dan ketiga anak saya sampai sekolah semua," ujarnya.

Namun meski tak menghitung omzet dari bisnisnya, dia saat ini merasa sangat bersyukur, sebab millenial saat ini sangat antusias dengan kamera polaroid dan analog meski di tengah maraknya kamera digital.

Ia mengatakan karena ada tren dan hobi fotografi polaroid dan analog bisnisnya pun semakin berkembang. Banyak dari kalangan komunitas sering datang kepadanya untuk membeli berbagai aksesoris kamera.

"Sekarang ini milenial begitu antusias, mereka ingin jepretan dari kamera jadul ini, sehingga saya senang jika ada anak muda mau belajar," ucapnya.

Baca juga: Mengintip Bisnis Thrift Store, Modal Minim Bisa Raup Omzet Belasan Juta Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com