Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Cara Strategi Investasi Melalui Teknologi

Kompas.com - 20/01/2020, 17:08 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi terasa sebagai urusan tradisional yang dilakukan oleh orang yang lebih tua atau orang sangat kaya. Terkadang kata investasi menjadi terasa mengintimidasi bagi banyak orang.

Namun hal itu mulai berubah seiring dengan berkembangnya teknologi. Teknologi mengubah stereotype mengenai investasi yang menyeramkan.

Dengan teknologi semua orang bisa dengan mudah mengakses segala hal termasuk investasi.

Mengutip dari Entrepreneur.com, Senin (20/1/2020), berikut  strategi investasi dengan sentuhan teknologi.

Baca juga: Dekopin Ajak Milenial Gerakan Koperasi di Era Digital

1. Software perencanaan keuangan

Dalam hal berinvestasi tidak ada yang sepenting pengetahuan komprehensif tentang portofolio yang akan menjadi tempat kamu berinvestasi. Jika tidak memiliki pengetahuan tersebut, maka kamu bisa kesulitan memantau saham atau investasi lainnya.

Dengan software perencanaan keuangan, informasi itu benar-benar sangat penting. Kamu dapat mengakses alat penganggaran, analisis pasar dan volatilitas dan fitur lainnya dengan aplikasi di ponsel atau komputer.

2. Komunikasi

Untuk memaksimalkan keuntungan, kamu perlu selalu berkomunikasi dengan penasihat keuangan yang kompeten. Apalagi jika berurusan dengan banyak dana.

Untuk itu, kamu memerlukan saluran komunikasi yang mumpuni, sehingga kamu bisa selalu berkonsultasi dengan penasihat keuangan kamu.

CEO Credit 101 Umesh Agarwal menyebutkan, kamu harus bertanya kepada penasihat keuangan kamu mengenai saluran komunikasi dan media sosial apa yang digunakannya. Sehingga kamu bisa segera mengetahui rekomendasi-rekomendasi mereka mengenai investasi.

Baca juga: Milenial, Simak 5 Tips Keuangan Ini

3. Keamanan

Jika kamu menyukai seperti kebanyakan orang melakukan transaksi perbankan melalui online, maka kamu harus memikirkan keamanan atas serangan peretas dan pelanggaran keamanan lainnya.

4. Kesadaran situasional

Sebelum melakukan investasi, kamu harus tahu peluang-peluang yang bisa diperoleh.  Hal ini bisa ditemukan dari informasi berita.

Untuk mendapatkan infromasi tersebut, kamu bisa menggunakan aplikasi pengumpul berita.  Dengan aplikasi ini, berita-berita yang ditampilkan bisa sesuai dengan minat yang kamu inginkan.

Baca juga: Bakal Tren di 2020; Milenial Lakukan Rentvesting, Apa itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com