Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Rupiah Ditutup Menguat

Kompas.com - 20/01/2020, 17:09 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot pada Senin (20/1/2020) kembali mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 13.639 per dollar AS atau menguat 6 poin dibandingkan penutupan Jumat Rp 13.646 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan penguatan rupiah sore ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen eksternal. Misalkan saja rilis data ekonomi AS akhir pekan lalu.

"Departemen Perdagangan pada hari Jumat menunjukkan kenaikan data perumahan AS mulai pada bulan Desember yang jauh di atas perkiraan ekonom yakni naik 1,38 juta dan merupakan kenaikan terbesar dalam 13 tahun," kata Ibrahim.

Baca juga: Sah, Kesepakatan Dagang AS-China Resmi Ditandatangani

Selain itu, penjualan ritel juga meningkat dan indeks aktivitas manufaktur AS melambung ke level tertinggi dalam delapan bulan.

"Data positif mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini," katanya.

Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin selama tiga bulan ke belakang pada tahun 2019 sebelum menghentikan siklus pelonggaran pada bulan Desember 2019.

"Dengan data ekonomi AS sebagian besar optimis sekarang, analis tidak mengharapkan bank sentral AS untuk memulai babak baru pemotongan suku bunga kecuali jika perang perdagangan terjadi lagi," ujarnya.

Baca juga: Rupiah Bisa Jadi Mata Uang Terkuat di Asia Tahun Ini?

Di sisi lain, pasar merespon rilis data pertumbuhan ekonomi yang kuat setelah China melaporkan bahwa produk domestik bruto tumbuh 6 persen pada kuartal keempat, yang berarti pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,1 persen pada tahun 2019. 

"Meskipun ini sesuai dengan harapan, itu juga merupakan pertumbuhan negara terlemah dalam hampir tiga dekade," jelasnya.

Di sisi lain Trump mengatakan kesepakatan perdagangan awal yang ia tandatangani dengan China Rabu lalu akan menjadi keuntungan bagi para petani. 

Baca juga: Komisi IX DPR Geram, Serukan Tak Lanjutkan Rapat dengan BPJS Kesehatan

Sementara dari sentimen internal, pasar cenderung hati-hati sambil menanti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dilaksanakan 22-23 Januari mendatang.

"Ada proyeksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 persen menjadi 4,75 persen walaupun banyak pengamat yang mengatakan Bank indonesia masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5 persen akibat penguatan mata uang rupiah yang begitu tajam," ungkapnya.

Berdasarkan survei Bloomberg, 25 dari 29 ekonom masih memprediksi BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5 persen pada Kamis mendatang. Sedangkan beberapa ekonom lainnya memperkirakan ada pemangkasan.

Baca juga: Dahlan Iskan: Sebagian Besar Manajemen Investasi Asabri Terafiliasi Benny Tjokro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com