Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus di China Akibatkan Bursa Saham di Asia Anjlok

Kompas.com - 21/01/2020, 20:18 WIB
Rina Ayu Larasati,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan bisnis transportasi ditutup turun pada hari ini akibat wabah virus di China.

Dikutip dari CNBC Selasa (21/01/2020) saham-saham maskapai penerbangan di wilayah Asia terpukul.

Saham China Eastern Airlines dan China Southern Airlines yang terdaftar di Hong Kong masing-masing turun 6,7 persen dan 6,51 persen dan Cathay Pacific anjlok 4,07 persen. Di tempat lain, Japan Airlines tergelincir 2,97 persen di Jepang sementara ANA turun 2,16 persen. Qantas Australia turun 1,7 persen.

Di Hong Kong, saham perusahaan asuransi jatuh karena AIA turun 3,42 persen. Saham Ping An dan China Life Insurance yang terdaftar di Hong Kong juga masing-masing turun 4,31persen dan 4,95 persen.

Saham operator kasino juga turun, dengan Wynn Macau anjlok 4,81 persen dan Melco International Development menyelam 4,35 persen. Wynn memiliki eksposur yang signifikan ke Cina.

Pihak berwenang China pada hari Selasa mengkonfirmasi kematian keempat dalam wabah coronavirus yang sedang berlangsung di negaranya. Dengan demikian jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi lebih dari 200 jiwa.

Baca juga: Terbang dengan Maskapai Penerbangan Murah, Perhatikan 5 Hal Ini

Seorang pejabat juga telah mengonfirmasi bahwa penyakit itu dapat menyebar dari orang ke orang, kata laporan itu.

Di luar Cina, kasus-kasus juga telah dikonfirmasi di Thailand, Jepang dan Korea Selatan, menurut Centers for Disease Control and Prevention. 

Sementara itu melalui surat imbauan yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing pada Kamis (16/01/2020) mengatakan, sejauh ini berdasarkan pemantauan KBRI Beijing, tidak terdapat masyarakat Indonesia yang terjangkit penyakit pneumonia, baik di Wuhan maupun di daerah lainnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti pemberitahuan Kementerian Kesehatan terkait penyebaran wabah tersebut, khususnya di bandara internasional.

“Kami akan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk meningkatkan pengawasan di bandar udara terutama terminal kedatangan Internasional untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut di Indonesia,” ujar Polana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2020).

Polana mengimbau kepada operator bandara dan maskapai untuk melakukan langkah-pencegahan sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan.

Langkah pencegahan itu, yakni maskapai yang melayani penerbangan langsung maupun transit dari China dan Hongkong segera menyampaikan dokumen kesehatan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com