Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mensos Ingatkan Sekda dan Dinsos Rajin Perbarui Data Penerima Manfaat Bansos

Kompas.com - 22/01/2020, 17:24 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai awal 2020, Kementerian Sosial (Kemensos) mengubah nama Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) menjadi Program Sembako.

Hal itu untuk mewujudkan penguatan perlindungan sosial dan meningkatkan efektivitas program bantuan sosial pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dalam sosialisasi Program BPNT menjadi Program Sembako itu, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengingatkan jajaran Sekda dan Dinas Sosial tingkat kabupaten kota "rajin" memperbarui data KPM.

“Mohon kerja samanya, khususnya kabupaten kota lebih rajin mengirimkan feedback kepada kami (Kemensos). Dengan begitu, data-data penerima manfaat benar-benar bisa ter-update,” kata Juliari dalam sosialisasi Program Sembako di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Kemensos: Jangan Lagi Beri Label Keluarga Miskin

Juliari mengungkapkan pihaknya memiliki daftar daerah yang belum memutakhirkan data KPM.

“Saya punya daftarnya. Hampir 100 daerah kabupaten kota yang menurut catatan kami belum rajin melakukan updating,” ungkapnya.

Ia mengungapkan, usai dilantik sebagai menteri pihaknya langsung melakukan evaluasi dan melihat bahwa target data KPM Desember 2019 belum tercapai.

“Karena pernah kejadian, saat saya review dengan Pak Dirjen, target KPM kita 15,6 juta (KPM penerima BPNT). Ternyata waktu bulan November yang terkirim itu baru 13,9 juta,” katanya.

Baca juga: Kemensos Menaikkan Indeks Bantuan Non Tunai pada 2020

Juliari menjelaskan pentingnya pembaruan data tersebut karena fakta di lapangan bisa berubah.

“Empat tahun lalu mungkin ada masyarakat yang layak diberikan bantuan, mungkin saat ini mreka sudah tidak layak. Itu yang harus dicek temen-temen di daerah dibantu teman-teman teman-teman Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (Korteks),” jelasnya.

Dengan data yang akurat, Juliari menilai program tersebut dapat dirasakan masyarakat yang menjadi sasaran pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan.

"Sehingga kami benar-bener memberikan bantuan sosial pangan ini kepada saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan," tambahnya.

Baca juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Penyaluran Bansos Harus Efisien

Untuk itu Mensos meminta Sekda dan Dinas Sosial segera berkoordinasi dan melihat kembali data-data ketika kembali ke daerah asal masing-masing. 

Anggaran program Sembako Rp 2,5 triliun

Pada kesempatan tersebut, Juliari mengatakan, anggaran yang dikucurkan dalam Program Sembako siap dicairkan mulai hari ini, Rabu (22/1/2020).

"Bulan ini anggarannya antara Rp 2 triliun sampai Rp 2,5 triliun," imbuhnya.

Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara menyematkan tanda peserta kepada perwakilan korteks Wilayah IIKompas.com/Yakob Arfin Tyas Sasongko Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara menyematkan tanda peserta kepada perwakilan korteks Wilayah II

Baca juga: Anggaran Bansos Naik 4 Triliun, Kemensos Ajak Satgas SPIP Kawal Penyalurannya

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com