Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gegara Corona, 70 Perusahaan Ramai-ramai Mundur dari Singapore Airshow

Kompas.com - 09/02/2020, 16:35 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Pemerintah Singapura sudah menyatakan bahwa stok barang-barang kebutuhan pokok tersebut masih terkendali, sehingga meminta warganya tak perlu panik berlebihan.

Di sejumlah supermarket, tampak warga Singapura rela antre panjang untuk mendapatkan bahan pokok yang dibutuhkan. Rak-rak di beberapa supermarket bahkan sudah terlihat kosong.

Baca juga: Bayang-bayang Krisis Hantui Singapura Pasca Serangan Corona

Seperti yang di NTUC FairPrice, salah satu supermarket di kawasan Bukit Timah Plaza, tampak antrean mengular warga yang berbelanja.

Sementara di deretan lainnya terlihat warga dengan troli belanjaan penuh.

Warga Singapura kini dihadapkan pada situasi sulit untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan harian karena lonjakan permintaan yang tinggi sejak Jumat lalu.

Selain menyerbu supermarket, toko-toko online penyedia bahan pokok juga tak luput dari imbas kepanikan warga, sehingga barang-barang yang tersedia langsung ludes diborong dalam waktu singkat.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Chan Chun Sing, mengatakan kalau pemerintah telah memastikan kalau kebutuhan pokok seperti beras dan mie instan masih tercukupi dan meminta warga tak perlu panik berlebihan.

"Jalur distribusi kami untuk kebutuhan pokok masih aman dan tidak ada risiko akan kekurangan makanan dan barang-barang kebutuhan rumah tangga," kata Chan meyakinkan.

Baca juga: Panik Corona, Warga Singapura Geruduk Supermarket Borong Belanjaan

"Kami memiliki persediaan nasional yang cukup untuk kebutuhan barang-barang penting," lanjut Chan.

Chan meminta masyarakat tenang dan tidak menimbun bahan-bahan kebutuhan pokok yang akan memperburuk situasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com