Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 5 Cara Sukses Wawancara Kerja

Kompas.com - 15/02/2020, 14:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda tengah mencari kerja dan melalui tahap wawancara, sudah hal yang lumrah rasanya Anda ingin menyembunyikan beberapa alasan.

Alasan itu antara lain soal fakta sebenarnya mengapa Anda ingin melepaskan pekerjaan sebelumnya atau posisi yang memanggil Anda wawancara bukanlah pilihan pertama Anda.

Namun tenang, Anda bukanlah satu-satunya. Para manager perekrutan pun sebetulnya tidak ingin tahu beberapa hal tentang Anda. Alih-alih menceritakan semuanya, cobalah hanya ceritakan yang ingin manajer perekrutan dengar.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/2/2020), berikut ini hal-hal teratas yang ingin diketahui manajer perekrutan  tentang Anda.

1. Kepribadian dapat membuat atau menghancurkan peluang

Akan menyenangkan rasanya bila hidup di dunia sepenuhnya adil dan tidak memihak, di mana Anda mendapatkan pekerjaan impian hanya berdasarkan prestasi dan kredensial.

Namun kenyataannya tidak seperti itu. Dalam banyak kasus, manajer perekrutan akan memilih orang yang paling "klik" dengannya atau yang mudah bergaul dengan mereka selain prestasi dan kemampuan.

Untuk itu selama proses wawancara, jangan hanya katakan asalan mengapa Anda cocok dengan pekerjaan itu. Ada baiknya, bicaralah secara aktif hingga terjalin hubungan dengan pewawancara.

Sebab, membuat mereka menyukai Amda sama pentingnya dengan membuat mereka menyukai keterampilan dan pengalaman Anda.

2. Mereka akan cari tahu tentang Anda

Di era digital, para pewawancara pasti akan cari tahu kepribadian Anda sebanyak mungkin, bukan hanya dari sisi profesionalitas yang terpapar dalam resume Anda.

Mereka mungkin akan melakukan pencarian di google dengan mengetik nama Anda dan memeriksa profil media sosial Anda.

Selain itu, perkirakan pula mereka akan menghubungi majikan dan kolega Anda di tempat kerja sebelumnya untuk mengetahui Anda secara lebih mendetail.

Jadi pastikan sebelum Anda melamar kerja dan tengah mencari pekerjaan, coba lihat lagi Instagram atau Facebook milikmu. Perhatikan setiap konten dan pikirkan apakah konten tersebut dapat merusak peluang atau membuat peluang untuk Anda.

"Jika ada konten yang merusak peluang, pastikan Anda membersihkannya sebelum melamar pekerjaan," kata seorang ahli karir dan CEO ResumeGo, Peter Yang.

3. Ada daftar hitam

Berbohong di resume atau terlalu cerewet meminta informasi terkini tentang status Anda kepada manajer perekrutan adalah kesan buruk pertama yang dapat merusak peluang Anda.

Anda mesti ingat, setiap perusahaan punya daftar hitam. Jika Anda telah memulai dengan langkah yang salah, seperti posisi pekerjaan tidak cocok dengan resume Anda (berbohong di resume), Anda bisa meminta umpan balik kepada mereka apa yang perlu diperbaiki.

Mungkin hal itu kurang efektif untuk mengeluarkan Anda dari daftar hitam. Tapi paling tidak, yang Anda lakukan menunjukkan Anda ingin coba memperbaiki.

4. Jawaban dari pertanyaan tricky

Kadang, manajer perekrutan kerap kali bertanya soal hal-hal yang jawabannya tidak bisa dikategorikan benar atau salah. Namun, pertanyaan simpel itu adalah trik mereka.

Misalnya, pertanyaan seperti apakah Anda introvert atau ekstrovert? Apa jenis lingkungan kerja yang cocok untuk Anda? Apa kekuatan dan kelemahan terbesar Anda? Dan mengapa Anda harus mendapatkan pekerjaan itu?

Pertanyaan-pertanyaan trik ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi jangan tertipu. Pewawancara secara pragmatis akan melihat kecocokan pribadi Anda dengan posisi dan budaya kerja perusahaan dari pertanyaan itu.

Jika Anda menjawab dengan jawaban yang tidak sesuai dengan mereka, peluang Anda untuk dipekerjakan akan turun secara signifikan.

Cara terbaik menjawab pertanyaan itu adalah membuat daftar aset terkuat dalam diri Anda, seperti keterampilan, pengetahuan, kualitas pribadi, pengalaman, dan hobi yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan.

"Jangan lupa, berikan pula beberapa contoh saat Anda menggunakan aset diri dengan baik," ungkap Peter.

5. Cari tahu kisaran gaji

Biasanya, para pewawancara akan mengabaikan gaji tinggi yang mereka tawarkan untuk Anda di awal. Sebab, pengusaha tidak ingin membayar gaji lebih besar dari apa yang seharusnya mereka bayar.

Itu sebabnya Anda perlu negoisasi gaji. Sebelum negoisasi gaji, Anda mesti pahami betul dan cari tahu kisaran gaji Anda berdasarkan industri, pengalaman, dan sebagainya.

Hal itu akan membuat Anda lebih percaya diri saat negoisasi. Pada akhirnya akan meningkatkan peluang Anda untuk mendapat apa yang Anda inginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com