JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pemberian insentif dari pemerintah berupa diskon tiket pesawat bisa menjadi solusi untuk mendongkrak industri wisata domestik.
Pasalnya, selama wabah virus corona masih belum teratasi, jumlah wisatawan mancanegara, utamanya dari China yang berkunjung ke Indonesia mulai berkurang.
Selama ini, jumlah wisman asal China ke Indonesia yang mencapai 2 juta pengunjung per bulan.
Baca juga: Luhut: Pariwisata RI Rugi hingga 500 Juta Dollar AS akibat Virus Corona
Pemberian insentif berupa diskon 50 persen tiket penerbangan dengan tujuan 10 destinasi wisata tersebut direncanakan hingga tiga bulan saja, mulai Maret-Mei nanti. Namun, tak menutup kemungkinan insentif tersebut akan tetap berlanjut.
"Pada dasarnya kita memberikan kesempatan tiga bulan dulu. Nanti kita lihat apakah situasinya recover. Kalau belum recover kita pertimbangkan memperpanjang," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Adapun 10 destinasi wisata yang ingin didongkrak antara lain, Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan.
Diharapkan pemberian insentif tersebut bisa mendorong 25 persen peningkatan penerbangan untuk wisatawan domestik.
"Sekitar 25 persen atas kapasitas seat. Kalau slot memang ada penambahan slot kita tambah," katanya.
Sebelum virus corona mewabah, China, Hong Kong dan Singapura paling banyak melakukan penerbangan perjalanan wisata ke Indonesia. Kini, ketiga negara tersebut harus dihentikan kedatangannya dengan alasan adanya virus corona.
Hari ini rencananya, Kemenhub akan mengundang pihak maskapai. Membahas terkait insentif yang diberikan serta tujuan penerbangan 10 destinasi wisata yang difokuskan.
"Hari ini kita kumpulkan semua maskapai agar mereka mempusatkan diri. Saya pikir mereka (maskapai) mempunyai koneksitas ke kota-kota tersebut," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan insentif sebesar 30 persen kepada pihak maskapai dan penumpang. Sisanya, insentif tersebut berasal dari PT Pertamina (Persero), Angkasa Pura I dan II, serta Airnav.
"Dengan adanya insentif terdiri dari pemerintah, itu komposisinya 30 persen, Pertamina melalui avtur komposisinya 15 persen, dan 5 persennya itu dari sharing AP I, AP II dan Airnav. Semua bergerak memberikan inisiatif untuk mengurangi masalah kekurangan wisatawan mancanegara dan nusantara di 10 titik kota," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.