Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Uang Palsu Nominal Kecil, BI Sebut Sedikit Kurang Normal

Kompas.com - 26/02/2020, 17:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) bersama Bareskrim Polri kembali memusnahkan 50.087 lembar uang rupiah palsu di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Tak hanya uang pecahan besar Rp 100.000, sebanyak 50.087 lembar uang palsu tersebut juga terdiri dari uang pecahan kecil, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 100.

Secara rinci, uang yang diperoleh dalam kurun waktu 2017 hingga 2018 tersebut terdiri dari 19.026 lembar pecahan Rp 100.000, 28.823 lembar pecahan Rp 50.000, 1.534 lembar pecahan Rp 20.000, 550 lembar pecahan Rp 10.000, dan 146 lembar pecahan Rp 5.000.

Baca juga: Temuan Uang Palsu Paling Banyak di Pulau Jawa

Adapun uang pecahan kecil terdiri dari 2 lembar pecahan Rp 2.000, 3 lembar pecahan Rp 500, dan 3 lembar pecahan Rp 100.

Meski tak banyak, uang palsu pecahan kecil tersebut sempat membuat Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Yudi Harymukti keheranan. Sebab, pelaku biasanya memalsukan uang dengan nominal besar.

"Untuk uang Rp 2.000, Rp 500, sama Rp 100 memang ini agak sedikit kurang normal. Karena umumnya yang dipalsuin ini nominal besar. Karena dari nilai, manfaatnya bagi pemalsu cukup tinggi," kata Yudi di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Apalagi, kata Yudi, pemalsuan uang tetap mendapat hukuman sama tanpa mementingkan nominal uang yang dipalsukan.

"Padahal risikonya apabila bisa diungkap oleh penegak hukum sama saja. Hukumannya akan sama saja tidak memandang nominal yang dipalsukan," jelas Yudi.

Yudi mengaku sulit mengetahui peredaran uang palsu dengan nominal kecil yang dimusnahkan hari ini. Sebab, temuan uang palsu bukan berdasarkan tindak pidana melainkan hasil klarifikasi masyarakat kepada Bank Indonesia.

Selain itu, uang palsu yang dimusnahkan juga ditemukan dari setoran perbankan kepada Bank Indonesia.

"Perbankan kan menyetor uang ke BI. Dari sana Kita temukan ada berapa uang (palsu). Kita mohon maaf tak bisa pasti mengetahui (asal uang palsu pecahan kecil itu)," ungkap Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com