Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Pekan Rupiah Merosot ke Posisi Rp 14.318 Per Dollar AS, IHSG Turun 1,5 Persen

Kompas.com - 28/02/2020, 16:51 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot mengalami pelemahan pada perdagangan akhir pekan ini, hingga berada di atas level 14.300.

Dikutip dari data Bloomberg, rupiah sore ini berada di posisi Rp 14.318 per dollar AS, atau melemah 2,09 persen dibanding penutupan kemarin pada 14.025.

Posisi tersebut merupakan level terendah hampir 7 bulan ini. Terakhir rupiah berada di atas 14.300 adalah 13 Agustus 2019 lalu tepatnya di posisi Rp 14.325 per dollar AS.

Baca juga: BI Sebut Pengaruh Corona ke Pelemahan Rupiah Tak Sebesar Negara Lain

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang terhadapa dollar AS juga terjadi di beberapa negara. Untuk rupiah menurut dia, pelemahannya termasuk lebih rendah dibanding negara lain.

"Pelemahan ini tidak sebesar negara lain sehingga BI terus jaga komitmen stabilkan nilai tukar rupiah dan pasar keuangan," kata Ibrahim.

Ia mengatakan, meluasnya wabah virus corona yang terus menjadi topik utama dalam awal tahun ini mengakibatkan goncangan ekonomi secara global.

"Indonesia juga terkena dampaknya walaupun prosentasenya masih relatif kecil dibandingkan negara-negara lainnya yaitu hanya 1,08 persen," kata Ibrahim.

Baca juga: Cegah Rupiah Jatuh Lebih Dalam, BI Andalkan 3 Jurus Ini

Namun bukan berarti Pemerintah dan Bank Indonesia hanya diam saja namun terus bekerja guna untuk mendapatkan hasil yang maksimal walaupun akhirnya pasar dalam negeri kembali tertekan.

Salah satunya adalah keluarnya modal asing dibulan Februari sampai tanggal 27 Februari 2020 sebesar Rp 30,8 triliun terdiri dari SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp 26,2 triliun dan di Saham sebesar Rp 4,1 triliun.

Bank Indonesia (BI) hari ini kembali melakukan intervensi, bukan saja di pasar DNDF tetapi di pasar spot juga serta intervensi melalui pembelian SBN (Surat Berharga Negara).

"Tujuannya guna untuk kendalikan nilai tukar rupiah," jelasnya.

Ibrahim mengatakan intervensi yang cukup ketat dan ekstra waspada belum bisa membawa mata uang garuda kembali digdaya namun BI sudah melakukan semaksimal mungkin untuk membantu menstabilkan mata uangnya.

IHSG

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (IHSG) hari ini juga berkubang di zona negatif.

IHSG ditutup turun 82,99 poin (1,5 persen) pada 5.452,70. Indeks berhasil mengurangi kerugiannya setelah sempat anjlok lebih dari 4 persen atau 200 poin ke kisaran 5.200 pada perdagangan terakhir di bulan Februari ini.

Pada perdagangan hari ini terdapat 330 saham merah, 140 saham stagnan, dan hanya 90 saham hijau. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 9,27 triliun dengan vilume 8,55 miliar saham.

Baca juga: Rupiah Melorot ke Rp 14.190 Per Dollar AS, IHSG Anjlok 223 Poin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com