Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Rupiah Jatuh Lebih Dalam, BI Andalkan 3 Jurus Ini

Kompas.com - 28/02/2020, 16:54 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BI mengandalkan tiga jurus untuk menangani pelemahan rupiah serta menekan aliran modal asing yang keluar akibat wabah virus corona (Covid 19).

Ketiga jurus itu yakni menjual valuta asing, relaksasi domestic non deliverable forward (DNDF) dan pembelian kembali obligasi yang dijual investor asing.

"Kami akan melakukan intervensi di tiga spot. Satu, intervensi di spot, menjual valas untuk mengendalikan nilai tukar rupiah. Juga kita intervensi menstabilkan rupiah melalui transaksi forward," katanya Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: BI Sebut Pengaruh Corona ke Pelemahan Rupiah Tak Sebesar Negara Lain

"Kami juga intervensi pembelian SBN yang dilepas oleh investor asing, mereka melepas, Bank Indonesia membeli. Termasuk juga perbankan yang lain membeli sejumlah SBN yang dilepas oleh investor asing," lanjut dia.

Hingga pekan keempat Februari 2020 kata Perry, SBN yang telah dibeli BI mencapai Rp 100 triliun. Sebanyak 78 triliun diantaranya dibeli di akhir Januari saat merebaknya virus corona.

Ia menyebutkan, imbal hasil atau yield untuk SBN terus meningkat. Untuk SBN tenor 10 tahun misalnya, imbal hasilnya mencapai 6,95 persen.

Baca juga: BI: Modal Asing Keluar dari Indonesia Rp 26 triliun akibat Sentimen Corona

"Memang yield SBN 10 tahun mengalami peningkatan yang semula sebelum corona virus sekitar 6,56 persen," kata dia.

Berdasarkan data BI per 27 Februari 2020, dana aliran modal asing yang keluar (outflow) sebesar Rp 26,2 triliun yang berasal dari pelepasan SBN. Sementara dari saham Rp 4,1 triliun sehingga total outflow sebesar Rp 30,8 triliun secara netto.

Baca juga: Rupiah Melorot ke Rp 14.190 Per Dollar AS, IHSG Anjlok 223 Poin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com