Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Belanda Sepakat Lakukan Kerjasama Perkuat Koperasi Pertanian

Kompas.com - 13/03/2020, 12:08 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM dan Wakil Menteri Pertanian, Alam dan Kualitas Pangan Kerajaan Belanda Jan-Kees Goet sepakat memperkuat koperasi pertanian dengan mengadopsi keunggulan yang dimiliki oleh kedua negara.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya menawarkan kerja sama pengembangan koperasi pertanian Indonesia dengan koperasi agriculture di Belanda.

Menteri Teten ingin mengadopsi kesuksesan koperasi pertanian Belanda untuk diterapkan di Indonesia. Karena menurutnya, koperasi pertanian di Belanda telah banyak yang besar dan berkembang pesat. Bahkan telah menjadi salah satu perusahaan besar di dunia.

Baca juga: Jaga Akuntabilitas Koperasi, Kementerian Koperasi Bakal Gandeng OJK

"Kita tawarkan kerja sama pengembangan koperasi pertanian di Indonesia dengan koperasi pertanian di Belanda. Koperasi pertanian di Belanda besar dan berkembang pesat, bahkan menjadi perusahaan besar. Kita ingin mengadopsi model koperasi Belanda untuk disesuaikan di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/3/2020).

Teten menyebutkan koperasi Indonesia yang masih kurang berkembang saat ini adalah koperasi yang bergerak di sektor riil. Sehingga diharapkan dengan kerja sama itu, maka produksi pertanian Indonesia bisa masuk ke Belanda.

Menteri Teten menjelaskan, delegasi Belanda di antaranya tertarik dengan kokopit untuk media pertanian di Negeri Kincir Angin tersebut karena isu lingkungan di pasar negara-negara Eropa merupakan isu yang sensitif.

Sementara itu Wakil Menteri Pertanian, Alam dan Kualitas Pangan Kerajaan Belanda Jan-Kees Goet mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Belanda akan menguntungkan sektor UMKM di Indonesia.

Ia juga optimistis, jika kerja sama itu terwujud maka akan membuat UMKM Indonesia lebih berkembang, inovatif, dan akan lebih mudah masuk ke pasar Internasional.

"Kerja sama ini bisa menguntungkan UMKM di Indonesia. UMKM akan bisa berkembang, inovatif, dan masuk ke pasar internernasional," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com