Semakin minimnya perjalanan yang dilakukan oleh maskapai juga dinilai Mamit berdampak terhadap menurunnya permintaan minyak mentah dunia.
"Di mana kebutuhan akan bahan bakar pesawat jelas mengalami penurunan yang drastis," katanya.
Oleh karenanya, harga minyak mentah diproyeksi akan terus tertekan seiring dengan produksi yang terus meningkat sementara permintaan menurun.
Lebih lanjut, Mamit menyebutkan pada bulan depan, April 2020, stok minyak mentah akan membanjiri pasar, sehingga harga minyak diyakini masih akan terus mengalami tekanan.
"Bahkan beberapa analis menyampaikan bulan April adalah bulan terburuk untuk harga minyak dunia karena berlebihnya supply," ucap dia.
Baca juga: Kembali Turun, Harga Minyak Dunia Ada di Kisaran 30 Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.