KOMPAS.com - Hingga kini, pemerintah masih menerapkan physical distancing bagi rakyat Indonesia lantaran merebaknya virus corona.
Tak tanggung-tanggung, demi memutus mata rantai persebaran virus mematikan itu, Presiden Joko Widodo sendiri yang mengambil kebijakan bagi rakyat Indonesia untuk tertib melakukan physical distancing.
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi pengurangan penyebaran Covid-19," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan konferensi jarak jauh pada Senin (16/3/2020).
"Kami mencatatkan tambahan nasabah baru," kata Dikki dalam pernyataan tertulis, Sabtu (4/4/2020).
Menurut dia, di tengah pandemi virus corona, situasi pasar menunjukkan kecenderungan positif untuk investasi perdagangan berjangka, utamanya emas atau locogold.
"Sejak awal tahun, dan khususnya selama wabah Covid-19 melanda, indeks harga emas terus merangkak naik," kata dia.
Ia juga mencermati, para nasabah perdagangan berjangka emas merasa lebih senang.
Pasalnya, kisaran harga pada transaksi emas menjadi lebih cepat dan dinamis.
Dalam pengamatan Dikki, pada kondisi normal, kisaran harga ada di posisi 10-20 poin.
"Selama Covid-19, kisarannya bisa 50 hingga 100 poin," ucapnya.
Catatan SGB menunjukkan, sepanjang Februari 2020 dibandingkan dengan Februari 2019 (year on year), pertumbuhan volume transaksi mengalami peningkatan sebesar 10,2 persen menjadi 35.491 lot.
Sementara, jumlah nasabah baru hingga 31 Maret 2010 mengalami pertambahan 245 nasabah baru.
Bantuan itu diberikan kepada para pengemudi transportasi online (ojek online), petugas kebersihan jalanan, polisi lalu lintas, serta para pengguna jalan di kawasan Cipete Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (4/4/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.