Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

Tetap Produktif Bekerja dari Rumah (Bag 1)

Kompas.com - 11/04/2020, 13:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mungkinkah karyawan tetap produktif bekerja dari rumah? Pertanyaan ini menjadi sebuah trending topic dikala banyak perusahaan terpaksa mengambil kebijakan bekerja dari rumah, dalam rangka mematuhi anjuran Pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID 19.

Kebijakan tersebut memang diakui bukanlah sesuatu yang ideal untuk memastikan karyawan memberikan kinerja yang optimum, namun ini adalah pilihan terbaik Ketika pandemic COVID 19 semakin meluas terutama di kota-kota besar.

Agar kebijakan ini memberikan faedah yang maksimal bagi perusahaan, berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk memastikan semua karyawan tetap produktif memberikan kontribusi positif bagi perusahaan meskipun itu dilakukan dari rumah.

Baca juga: Ada Kebijakan WFH, Startup Ini Bantu Studio Olahraga Lokal Tetap Hidup

Untuk memudahkan kita memahami, konsep tetap produktif bekerja dari rumah akan kita bahas dalam 4 bagian, yaitu:

• Alasan atau sebab bekerja dari rumah
• Manfaat bekerja dari rumah
• Risiko bekerja dari rumah
• Cara Produktif bekerja dari rumah

Pada edisi ini kita kupas bagian pertama, yaitu alasan atau sebab bekerja dari rumah, hal ini sangat penting agar kedua belah pihak yaitu perusahaan dan karyawan memiliki pemahaman yang sama mengapa kebijakan bekerja dari rumah dilakukan.

Dengan pemahaman yang sama, diharapkan salah paham antara karyawan dan perusahaan bisa dicegah atau setidaknya dikurangi, sehingga tidak terjadi konflik yang tidak perlu didalam perusahaan.

Work From Home disingkat WFH atau Bekerja dari Rumah adalah konsep di mana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah.

Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan serta hasil atau kinerja yang diharapkan oleh perusahaan bisa dilakukan dengan mudah dan efisien.

Ada beberapa alasan mengapa Bekerja dari Rumah menjadi kebijakan perusahaan:

Alasan pertama adalah Kendali atas waktu dan jadwal karyawan, alasan ini menjadi dasar mengapa beberapa posisi dan fungsi serta jabatan dalam perusahaan. Diizinkan untuk melakukan tugasnya dari rumah, meskipun dalam kondisi normal.

Hal ini karena kendali atas waktu dan jadwal tersebut diperlukan untuk mendukung performa karyawan.

Umumnya untuk alasan pertama ini bekerja dari rumah diberikan kepada mereka yang membutuhkan kondisi yang luwes tanpa batasan waktu yang mendesak. Misalnya pekerjaan yang berkaitan dengan ide dan kreatifitas, pekerjaan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, maka bekerja dari rumah akan sangat mendukung karyawan dan perusahaan akan diuntungkan dengan kinerja yang prima.

Baca juga: Di Jakarta, 3.290 Perusahaan Sudah Terapkan WFH

Alasan kedua adalah tidak ada lagi komuter atau pergerakan akibat kondisi yang darurat. Inilah alasan yang relevan dengan kondisi saat ini, dimana pemerintah menggulirkan regulasi yang “memaksa” perusahaan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, meskipun sebenarnya ada beberapa pekerjaan yang tidak cocok dikerjakan di rumah.

Namun karena kondisi darurat, ini adalah suatu keharusan dan perusahaan beserta karyawannya wajib segera melakukan adaptasi agar kondisi cepat teratasi. Yaitu operasional perusahaan masih bisa berlnajut meskipun kantor kosong karena semua karyawan bekerja dari rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com