Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Rp 1 Juta, Ini Pelatihan Online Kartu Prakerja yang Disediakan Ruangguru

Kompas.com - 17/04/2020, 07:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam program Kartu Prakerja 2020, pemerintah memberikan biaya sebesar Rp 3.550.000 untuk membayar biaya pelatihan (kursus) dan insentif bagi pesertanya. Dana tersebut akan ditransfer lewat rekening atau dompet digital (e-wallet). 

Pagu untuk membayar pelatihan ditetapkan sebesar Rp 1.000.000. Sementara untuk insentif, terdiri dari dua bagian yakni insentif pasca-penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan (Rp 2.400.000).

Lalu insentif pasca-pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei (Rp 150.000). Peserta dapat mengambil pelatihan selanjutnya apabila sudah menuntaskan pelatihan yang pertama.

Ada delapan mitra yang ditunjuk pemerintah sebagai penyelenggara pelatihan Kartu Pekerja. Salah satunya yakni Skill Academy yang dimiliki oleh Ruangguru, startup teknologi asal yang berfokus pada pendidikan.

Baca juga: Kuota Peserta Kartu Prakerja Ditambah Jadi 200.000 Orang, Mengapa?

Dilihat di situs Skill Academy (https://skillacademy.com/prakerja), dari beberapa pelatihan yang disediakan, salah satunya yakni paket pelatihan ojek online (ojol).

Dalam keterangannya, paket pelatihan Kartu Prakerja secara online tersebut bisa diselesaikan dalam satu hari saja yang terbagi dalam 6 kelas.

"Pendapatan Anda sebagai ojol kurang? Dengan kelas-kelas singkat ini, Anda akan belajar keahlian-keahlian baru yang akan sangat bermanfaat! Insentif pun menanti di akhir kelas pertama," bunyi keterangan deskripsi paket pelatihan ojol tersebut seperti dikutip Jumat (17/4/2020).

Ditulis Skill Academy, harga paket pelatihan ojol tersebut sebenarnya senilai Rp 3.825.000. Namun didiskon sebesar Rp 2.825.000, sehingga peserta Kartu Prakerja bisa ikut dengan membayar Rp 1.000.000.

Baca juga: Tak Terdata di Kementerian, Bagaimana Nasib Masyarakat yang Ingin Ikut Kartu Prakerja?

Dengan membayar harga paket Rp 1.000.000 tersebut, peserta pelatihan online Kartu Prakerja akan menerima 6 materi antara lain Perencanaan Keuangan untuk Pekerja Harian Lepas (Rp 100.000), Customer Service: Menguasai Teknik Pelayanan Terbaik (Rp 200.000).

Lalu materi Percakapan Bahasa Inggris Dasar dengan Konsumen (Rp 100.000), Teknik Mengelola Stress Agar Kerja Tetap Produktif (Rp 200.000), Manajemen Waktu Agar Lebih Produktif (Rp 200.000), Tenang di Hari Tua, Siapkan Dana Pensiun dari Sekarang (Rp 200.000).

Selain kursus untuk ojol, beberapa pelatihan yang tersedia dan bisa dipilih di Skill Academy untuk para peserta yang sudah daftar Kartu Prakerja antara lain:

  1. Paket Sukses Sampingan di Masa Corona
  2. Mahir Bahasa Inggris
  3. Trik Buka Usaha Pemula di Masa Corona
  4. Membangun UMKM hingga Kebanjiran Order
  5. Teknik Lamar Kerja di Masa Corona
  6. Dapat Penghasilan Tetap Jadi Staff Admin dan Sekretaris
  7. Teknik Lengkap Menjual Apapun dengan Mudah
  8. Dapatkan Pekerjaan Tetap Jadi Customer Service
  9. Belajar Desain Grafis Berpenghasilan Jutaan
  10. Teknik Lengkap Memasarkan Produk Secara Online
  11. Kelas Investasi Pemula untuk Raih Keuntungan Cepat
  12. Teknik Menyelesaikan Konflik dengan Siapapun
  13. Pahami UMKM dan Pajaknya
  14. Bahasa Mandarin Bisnis untuk Pemula
  15. Percakapan Bahasa Inggris Dasar dengan Konsumen
  16. Menjadi Kompeten di Berbagai Situasi
  17. Belajar Desain Grafis dengan Mudah Menggunakan Adobe

Dikritik kurang relevan dengan kondisi

Sebelumnya, Direktur Eksekutif for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad, mempertanyakan pelatihan yang dianggap kurang relevan kondisi sulit imbas virus corona seperti sekarang.

Selain itu, harga setiap pelatihan juga dinilai cukup mahal ketika di sisi lain banyak pelatihan gratis yang tersedia melalui internet.

"Jenis pelatihan yang diberikan umumnya soft skill seperti bagaimana memulai bisnis warung kopi, make up, bagaimana cara agar lulus CPNS, ini dengan sektor yang terdampak tidak relevan," kata Tauhid.

Selain tak relevan, Tauhid menilai tidak ada jaminan peserta yang turut serta dalam pelatihan melalui Program Kartu Prakerja mendapatkan rekognisi dari pasar.

"Katakanlah mereka akan dapat sertifikat dari provider, tapi apakah pasar akan merekognisi kalau sertifikat online? Rekognisi pasar itu misalnya SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi, kalau tidak, bagaimana caranya sudah pelatihan tapi sertifikasi tidak bisa dipakai?" jelas Tauhid.

Dihubungi terpisah, Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky mengakui memang ada sejumlah pelatihan online yang bisa diakses secara gratis.

Baca juga: Kursus Program Kartu Prakerja: Pelatihan Ojek Online Rp 1 Juta, Perlu?

Meski demikian, menurut dia, pelatihan berbayar Kartu Prakerja dan pelatihan online gratis yang sudah ada semestinya dapat saling melengkapi.

"Saya pikir kita saling melengkapi. Karena anggaran Kartu Prakerja pun terbatas. Angkatan kerja di Indonesia 133 juta, setengahnya usia muda. Sedangkan Prakerja hanya menyasar 5,6 juta tahun ini," kata Panji.

Dia belum bisa menjelaskan mengenai banderol harga yang dipasang platform yang menjadi mitra.

Saat ini usia program tersebut memang terbilang masih amat muda, sehingga Kartu Prakerja masih mencoba untuk menjalani ini dengan mitra yang sudah ada terlebih dulu.

"Program ini masih bayi, baru berumur empat hari. Kami mulai dengan delapan mitra platform dulu, termasuk Sisnaker (Kemenaker) dan Pijar (Telkom) yang pelat merah," kata dia.

Baca juga: Pelatihan Online di Kartu Prakerja Tidak Gratis

(Sumber: KOMPAS.com/Mutia Fauzia | Editor: Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com