Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Anjlok hingga Konflik Geopolitik Bikin Rupiah Melemah

Kompas.com - 22/04/2020, 15:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Rabu (22/4/2020) kembali melemah.

Mengutip data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka pada level Rp 15.538 per dollar AS.

Rupiah melemah 71 poin (0,46 persen) dibandingkan penutupan kemarin, yakni pada level Rp 15.468 per dollar AS.

Baca juga: Melemah, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

Adapun pada pukul 14.30 WIB, nilai tukar rupiah semakin melemah sebesar 87,5 poin atau 0,57 persen di level Rp 15.555 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah memang dipengaruhi oleh faktor fundamental dan teknikal.

Melemahnya rupiah dari hari ke hari merupakan dorongan faktor teknikal seperti anjloknya harga minyak dunia.

Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pegiriman Mei 2020 sempat anjlok ke level negatif atau berada di bawah nol dollar AS per barrel pada perdagangan Senin (20/4/2020) waktu setempat.

Baca juga: Terdorong Sentimen Harga Minyak, Rupiah Melemah Lagi

"Dalam jangka pendek dari hari ke hari faktor teknikal berpengaruh. Faktor teknikalnya yaitu harga minyak jatuh, masih berlangsungnya perselisihan Arab dengan Rusia, dan masalah geopilitik mengenai Korea Utara. Itu memengaruhi," kata Perry dalam konferensi video, Rabu (22/4/2020).

Namun, imbuh Perry, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negeri Paman Sam secara fundamental tetap undervalued.

Hal itu dipengaruhi oleh inflasi yang masih stabil dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang lebih rendah dari 1,5 persen pada kuartal I. Sepanjang 2020, CAD juga diprediksi hanya 2 persen, lebih rendah dari perkiraan 2,5 - 3 persen sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com