Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Harga Minyak, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.468 Per Dollar AS

Kompas.com - 21/04/2020, 16:34 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot ditutup melemah.

Mengutip data Bloomberg, Selasa (21/4/2020), rupiah ditutup pada level Rp 15.468 per dollar AS.

Rupiah melemah 55 poin atau 0,36 persen dibandingkan penutupan Senin (20/4/2020), yakni pada level Rp 15.438 per dollar AS.

Baca juga: Melemah, Rupiah Kembali di Atas Rp 15.500 Per Dollar AS

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah terdorong oleh meningkatnya permintaan dollar AS pada bulan April 2020.

Ini terjadi karena ada banyak perusahaan yang listing di bursa harus membayar dividen kuartal I 2020, sehingga permintaan untuk dollar AS relatif tinggi.

Dengan tingginya kebutuhan dollar AS, maka Bank Indonesia (BI) kembali turun ke pasar guna melakukan intervensi dalam perdagangan DNDF yaitu pasar valas, obligasi dan SUN, sehingga bisa membantu pasar kembali kondusif.

“Walaupun pasar terus bergejolak namun Bank Indonesia optimis, fundamental ekonomi masih kuat dan stabil sehingga arus modal asing yang di perdagangkan sesi siang terus keluar pasar. Mendekati penutupan pasar, arus modal asing kembali masuk dan membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri,” kata Ibrahim.

Baca juga: Melemah, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

Dari sisi eksternal, harga minyak mentah anjlok ke level terendah sepanjang sejarah, bahkan sempat mencapai minus 37 dollar AS per barrel.

Ini terjadi akibat pasokan yang berlebih dan produsen kehabisan tempat untuk menampung.

“Permintaan juga nyaris nihil karena kebijakan social distancing membuat sepertiga populasi dunia berdiam diri di rumah masing-masing,” ungkap dia.

Selain itu, muncul kabar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam kondisi kritis pasca operasi kardiovaskular pekan lalu sehingga menyulut kekhawatiran mengenai memburuknya hubungan Korsel-Korut di masa mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com