Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Panic Buying, Grab dan Industri Consumer Goods Berkomitmen Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Kompas.com - 22/04/2020, 16:11 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wabah virus corona (Covid-19) yang tengah melanda dunia saat ini memunculkan berbagai dampak dan fenomena di masyarakat. Salah satunya adalah fenomena panic buying atau membeli barang secara berlebihan dalam satu waktu.

Padahal, pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk terus menjaga persediaan bahan pokok yang cukup bagi semua masyarakat selagi kita berupaya untuk melandaikan kurva penyebaran virus.

Melansir bbc.com, Kamis (5/3/2020), para ahli mengatakan, panic buying merupakan salah satu upaya seseorang agar merasa aman dan dapat mengontrol situasi tersebut. Tindakan tersebut kemudian menciptakan efek bola salju yang membuat orang lain ikut melakukan panic buying.

Akibatnya, masyarakat berbondong-bodong memadati pusat perbelanjaan dan memborong barang kebutuhan sehari-hari yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Baca juga: Kerahkan Ribuan Armada, Grab Dukung Pemerintah Salurkan Bansos ke Masyarakat

Pasalnya, jika fenomena panic buying terus berlangsung dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi ekonomi di kemudian hari.

Untuk itu, edukasi dan informasi-informasi positif untuk masyarakat sangat diperlukan. Tujuannya, mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan rasa percaya diri masyarakat agar tidak lagi melakukan panic buying.

“Situasi ini mungkin terbilang baru bagi beberapa kalangan, terutama milennial dan Gen-Z. Hal ini kemudian menumbuhkan kekhawatiran dan mendorong perilaku seperti panic buying,” ucap Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Merespons hal tersebut, Grab Indonesia bersama beberapa pemimpin industri consumer goods menyuarakan kesiapan mereka untuk dapat memastikan produksinya tetap berjalan serta memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara paling aman.

Baca juga: OVO, Grab dan Tokopedia Galang Bantuan Untuk Para Pekerja Informal

“Di Grab, kami berupaya untuk menjadi penggerak berita-berita positif yang dapat meredam kekhawatiran tersebut dan memastikan bisnis tetap berputar dengan menghadirkan serangkaian inisiatif dalam kampanye #KitaVSCorona,” jelas Neneng dalam keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).

Upaya tersebut diwujudkan dalam video Kita vs Corona. Melalui video ini, Grab ingin menyebarkan informasi positif dan meningkatkan ketenangan bagi masyarakat.

Dalam video tersebut, Grab bersama para pemimpin industri consumer goods menyatakan keamanan operasional mereka serta komitmen untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat.

Salah satunya ada CEO of Danone Specialized Nutrition Indonesia, Connie Ang. Dalam video tersebut, Connie mengatakan, timnya akan terus memproduksi produk bernutrisi kepada konsumen agar memiliki nutrisi yang cukup dan imunitas terhadap virus.

Selain itu, Grab juga berkomitmen untuk terus memberikan akses terhadap bahan pokok dan juga kebutuhan sehari-hari bagi pelanggan Grab secara aman melalui pengantaran tanpa kontak.

“Tidak hanya itu, operasional kami yang masih berjalan seperti GrabFood, GrabExpress, GrabFresh, dan juga GrabMart merupakan upaya kami untuk mendorong produktivitas wirausahawan mikro agar tetap dapat memperoleh penghasilan dan menggerakan perekonomian bangsa,” papar Neneng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com