Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN Bantah Tudingan Satgas Pangan Kemendag

Kompas.com - 29/04/2020, 17:39 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat bicara terkait tudingan harga lelang gula yang ditetapkan PTPN II jadi penyebab harga gula dipasaran menjadi Rp 17.000/kg.

Menurut Arya, tudingan tersebut terlalu mengada-ada. Sebab, gula PTPN II yang dilelang hanya sebesar 5.000 ton. Sedangkan total kebutuhan gula dalam negeri mencapai 3 juta ton.

“Jangan lah terlalu mengada-ada gitu, bahwa 5.000 ton bisa mempengaruhi yang membuat harga menjadi Rp 17.000, itu terlalu mengada-ada,” ujar Arya dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).

Arya menambahkan, gula yang dilelang tersebut pun saat ini belum beredar di pasaran. Sebab, gula tersebut masih ada di gudang milik PTPN.

Baca juga: 182.762 Ton Gula Rafinasi Segera Masuk Pasar

“Kami mendapat informasi bahwa itu barangnya belum keluar, masih ada di gudang, kemudian itu tendernya terbuka, maka yang tercapai harga adalah harganya Rp 12.900,” kata Arya.

Arya menjelaskan, PTPN telah menyurati Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan. Dalam suratnya, PTPN akan menyesuaikan harga gula tersebut sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

“Jadi mereka tadi sudah kirim surat ke kita bahwa memberitahukan mereka akan menjual gula di bawah HET, sehingga dengan surat tersebut nantinya ketika ada temuan bahwa mereka menjual di bawah harga tender, mereka enggak terkena dikatakan merugikan negara, itu pertimbangan PTPN,” ucap dia.

Temuan Satgas

Sebelumnya, Tim Satgas Pangan menemukan adanya lelang gula yang harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500/kg. Ketua Satgas Pangan Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan pelelangan ini dilakukan oleh PTPN II.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menambahkan, aksi lelang yang melanggar ketentuan pemerintah itu menyebabkan harga gula di masyarakat masih sekitar Rp 17.000/kg.

"Berkat kerja sama dengan Satgas Pangan ada penemuan yaitu ada pelelangan sebesar Rp 12.900/kg. Nah ini sehingga menimbulkan harga ke distributor Rp 15.000/kg, dan agen lebih dari Rp 15.000/kg, dan ujungnya di pasaran sekitar Rp 17.000/kg, kurang lebih seperti itu," ujar Agus, Selasa (28/4/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com