Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelonggaran Lockdown Jadi Amunisi IHSG Pekan Depan

Kompas.com - 10/05/2020, 11:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Optimisme pelongaran lockdown di kawasan Eropa dan Amerika serta harapan meredanya ketegangan perang dagang China dan Amerika Serikat akan menjadi sentimen positif pasar pekan depan.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan konsolidasi menguat dengan support di level 4.523 sampai 4.463 dan resistance di level 4.726 sampai 4.747.

"Pembukaan lockdown menjadi sentimen positif pekan ini dan pekan depan. Pemerintah California berencana mengizinkan toko pakaian, toko buku dan toko bunga untuk dibuka kembali pada Jumat. Pemerintah New York berencana pada pekan depan untuk mengurangi pembatasan pada produsen, konstruksi, dan pengecer. Negara bagian lainnya termasuk Georgia bahkan telah melongarkan pembukaan beberapa bisnis non-essential untuk beroperasi," ujar Hans Kwee dalam keterangannya, Minggu (10/5/2020).

Selain AS, Jerman juga mulai melonggarkan lockdown dan melaporkan ada 1.284 kasus baru pada Kamis (7/5/2020), mengalami kenaikan dari 947 infeksi baru pada sehari sebelumnya.

Baca juga: Warren Buffett Belum Tertarik Borong Saham, Kenapa?

Berdasarkan data terbaru Robert Koch Institute lembaga pemerintah federal yang bertanggung jawab untuk pemantauan dan pencegahan penyakit, kasus yang dikonfirmasi menjadi 166.091. Jumlah korban meninggal di Jerman mengalami kenaikan sebanyak 123 kasus menjadi 7.119.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan langkah-langkah untuk melonggarkan lockdown, tetapi juga merilis mekanisme emergency brake, artinya pembatasan dapat dikenakan lagi jika kasus kembali meningkat. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengindikasikan tindakan pelongaran lockdown dapat mulai dilakukan secepatnya Senin (11/5/2020).

Namun demikian, Hans mengatakan terdapat sentimen negatif yang dipicu oleh data-data perekonomian dalam negeri.

Pasalnya, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 hanya sebesar 2,97 persen year on year (yoy).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I 2019 yang sebesar 5,07 persen serta lebih rendah dari realisasi kuartal IV 2019 yang sebesar 4,97 persen.

"Konsumsi rumah tangga yang merupakan pos pengeluaran terbesar melambat dari 5,02 persen pada kuartal I 2019 menjadi 2,84 persen pada kuartal I 2020. Data ini lebih rendah dari consensus ekonom sehingga menjadi sentimen negatif," ujar Hans.

Baca juga: Saham-saham Ini Paling Banyak Dilego Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com