Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesi Penutupan, Rupiah Menguat Ke Level Rp 14.895 Per Dollar AS

Kompas.com - 11/05/2020, 16:11 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot ditutup menguat pada sore hari ini.

Mengutip data Bloomberg Senin (11/5/2020) rupiah ditutup pada level Rp 14.895 per dollar AS atau menguat 25 poin (2,7 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.920 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pasar merespon positif setelah rencana beberapa negara membuka lockdown.

Misalkan saja California, Michigan, dan Ohio, yang merupakan tiga negara bagian penting untuk manufaktur AS yang mengambil langkah-langkah memungkinkan pabrik dan beberapa bisnis melanjutkan pekerjaan.

Baca juga: Menguat, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

“Ini meningkatkan sentimen investor (di pasar keuangan),” kata Ibrahim.

Sementara itu, di Eropa toko-toko dan salon rambut dapat dibuka kembali. Kemudian, di Perancis yang merupakan ekonomi terbesar kedua di zona euro dengan hati-hati mulai membuka lockdown di negaranya.

Banyak negara Eropa lainnya, seperti Denmark, Norwegia, Spanyol, Italia, dan Jerman, juga telah memulai atau berencana untuk membuka lockdown. Bahkan Inggris, yang sekarang merupakan negara yang paling terpukul di Eropa dalam hal kematian, mengumumkan rencana tentatif untuk mengurangi pembatasan sosial.

Dari sisi internal, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi virus corona memukul sistem keuangan dan pertahanan ekonomi negara dikuartal pertama.

Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama anjlok ke posisi 2,97 persen dari posisi sebelumnya pada kuartal IV 2019 yaitu 4,9 persen.

“Guna menggerakan sistem keuangan dan pertahanan ekonomi negara maka Pemerintah harus berani melakukan pelonggaran PSBB di awal Juni 2020 sehingga diharapkan sistem keuangan dan pertahanan ekonomi negara akan kembali pulih dan stabil sehingga kuartal kedua diharapkan PDB bisa di atas 2,97 persen,” ujar dia.

Namun begitu, pemerintah setiap minggunya harus melakukan evaluasi kebijakan pemulihan ekonomi yang tujuannya agar strategi bauran yang diterapkan bisa berjalan sesuai dengan regulasi yang ada.

“Disinilah pemerintah harus bisa menjelaskan tentang kondisi yang sebenarnya terhadap pasar sehingga pasar kembali percaya,” tambah dia.

Di sisi lain, Bank Indonesia terus berupaya untuk menstabilkan rupiah yang dalam bulan-bulan terakhir ini masih cukup stabil tidak jauh dari Rp 15.000 per dollar AS, mengendalikan inflasi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah termasuk OJK dan LPS.

Kordinasi tersebut penting untuk menentukan bauran kebijakan demi menjaga kedaulatan ekonomi. Salah satu bauran kebijakan yang sudah di jalankan adalah penurunan suku bunga dan menjaga inflasi agar tetap rendah dan terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com