Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2020 Bank BTN Bukukan Laba Rp 457 Miliar

Kompas.com - 15/05/2020, 16:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan laba Rp 457 miliar, dan laba operasional perseroan sebelum provisi Rp 870 miliar pada kuartal I 2020.

"Laba hingga Maret Rp 457 miliar. Laba ini sebetulnya masih lebih tinggi dari full year 2019 yang lalu," kata Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury dalam konferensi video, Jumat (15/5/2020).

Pahala menuturkan, perseroan juga menghasilkan pendapatan bunga senilai Rp 6,17 triliun. Pendapatan bunga disumbang oleh pertumbuhan kredit yang masih solid di kuartal I 2020.

Adapun pihaknya telah menyalurkan kredit senilai Rp 253,25 triliun pada kuartal I 2020. Posisi tersebut tumbuh 4,59 persen (year-on-year/yoy) dari Rp 242,13 triliun di kuartal I 2019.

Baca juga: Dorong Pembiayaan Perumahan, BTN Salurkan SSB Mulai Bulan Ini

Penopang terbesar pertumbuhan kredit tentunya berasal dari segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi.

Segmen yang menempati porsi sebesar 44,53 persen dari total kredit di emiten bersandi saham BBTN tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,57 persen (yoy) menjadi Rp 112,78 triliun.

Selanjutnya pada segmen KPR Non-subsidi yang menempati porsi sebanyak 31,58 persen, terdapat penyaluran kredit sebesar Rp 79,99 triliun pada kuartal I/2020.

"Secara total, kredit di sektor perumahan di Bank BTN mencatatkan kenaikan sebesar 4,14 persen (yoy) dari Rp 219,73 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 228,82 triliun di kuartal I," ujar Pahala.

Kredit Non-Perumahan

Sementara itu, segmen kredit non-perumahan mengalami kenaikan sebesar 9,05 persen (yoy) menjadi Rp 24,43 triliun. Kenaikan terbesar ditopang oleh penyaluran kredit korporasi sebesar 87,75 persen (yoy) menjadi Rp 6,54 triliun.

Dengan begitu, perseroan mencatat rasio kredit macet (NPL) nett 2,38 persen dan NPL gross 4,91 persen.

Baca juga: Via Online, BTN Sudah Restrukturisasi Kredit 17.000 Debitur

"Kita berharap collection mengalami perbaikan, tapi dengan adanya pandemi Covid-19 ini upaya collection di segmen konsumer mengalami kendala. NPL secara nett memang turun dibanding tahun lalu, desember 2019 NPL tercatat 2,96 persen," ungkap Pahala.

Perseroan mencatatkan coverage ratio di level 105,66 persen dari 45,07 persen di kuartal I 2020 ini. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) naik 111 basis poin (bps) dari 17,62 persen menjadi 18,73 persen.

"Peningkatan permodalan didukung penerbitan subdebt Januari lalu, kita menerbitkan global bond setara Rp 4,5 triliun. Total demand kurang lebih Rp 50 triliun jadi 12 kali lipat. Ini kepercayaan dari market internasional," sebutnya.

Bank BTN telah menghimpun DPK sebesar Rp 221,72 triliun per kuartal I 2020 atau naik 2,73 persen yoy. Dengan berbagai capaian tersebut, aset BBTN per kuartal I 2020 mencapai Rp 308,19 triliun atau naik 2,27 persen yoy dari Rp 301,35 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com