JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menjadikan pusat perbelanjaan Sarinah menjadi pusat UMKM.
Kendati akan diisi dengan mayoritas produk dalam negeri, Erick tak menutup pintu produk asing yang ingin berjualan di Sarinah.
“Saya tidak anti merk asing di Sarinah, asalkan merk asing itu juga mendukung brand lokalnya,” ujar Erick dalam diskusi virtual, Rabu (20/5/2020).
Baca juga: McDonalds Sebut Masih Punya Masa Sewa Beberapa Bulan di Sarinah
Erick pun membuka peluang berkolaborasi dengan swasta di Sarinah. Namun, dia menginginkan agar pihak swasta mengikuti aturan yang berlaku.
“Banyak sekali yang akan kita sinergikan dengan swasta. Asal yang selalu saya tekankan, di lain pihak kita ngebersihin oknum-oknum, tapi jangan juha nanti kita berpartner dengan swasta malah merugikan BUMN terus. Dia jadi oknum sendiri. Ini kita enggak mau, malanya harus transparan dan win-win,” kata Erick.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan, renovasi Gedung Sarinah yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta, akan dimulai pada Juni 2020 atau usai Idul Fitri 1441 hijriah.
Renovasi tersebut disebutkan akan menelan anggaran senilai Rp 700 miliar dan melibatkan sejumlah perusahaan BUMN lainnya. Termasuk PT Wijaya Karya (Persero) yang akan menjadi kontraktornya.
Erick menjelaskan, wacana renovasi serta mengubah konsep Sarinah sudah lama diusulkan sejak November 2019. Namun, baru terealisasi Juni nanti renovasinya. Para pekerja renovasi bangunan tersebut pun akan bekerja di masa pandemi virus corona (Covid-19) dengan mengikuti protokol kesehatan.
Erick memastikan 100 persen produk yang dipasarkan adalah merek lokal UMKM.
Baca juga: Ini Sederet PR dari Erick Thohir untuk Telkom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.