JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hanya berupa kajian awal. Kajian itu memang dibuat sebagai sebuah cara berpikir dan persiapan pemerintah.
"Itu kajian sebenarnya. Dan kajian itu melibatkan asosiasi usaha, pakar, dan sebagainya. Kenapa perlu membuat kajian? Supaya keputusan itu diambil berbasis sesuatu yang ilmiah/scientific/empirik," kata Yustinus dalam konferensi video, Jumat (22/5/2020).
Yustinus mengatakan, penerapannya akan kondisional dan ada beberapa syarat yang dipersiapkan. Syaratnya yakni, kurva jumlah orang terinfeksi Covid-19 setiap harinya mendatar, dan mengindikasikan tren penurunan.
Baca juga: Simak Lagi, Ini Syarat Bepergian Naik Kereta Selama PSBB
Selain itu, perlu kedisiplinan warga untuk menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak (physical distancing). Di sisi lain, ekonomi tetap bergerak.
"Karena bagaimana pun kita butuh hidup juga, tapi bagaimana protokol Covid-19 juga bisa diterapkan. Tanggapan itu betul, memang itu dibuat sebagai persiapan," ujarnya.
Adapun saat ini, pemerintah menegaskan belum ada pelonggaran PSBB. Pemerintah masih melakukan evaluasi berdasarkan fakta di lapangan.
"Pak Presiden pesannya tegas, kita evaluasi dulu PSBB, enggak ada inti pelonggaran atau apa dulu. Evaluasi berdasarkan fakta. Bicara apa fakta itu baru kita ambil keputusan dengan skenario-skenario itu. Percayalah pemerintah tengah merumuskan dengan baik," ungkap Yustinus.
Lebih lanjut Yustinus berujar, menjaga jarak pasca lebaran mungkin akan menjadi tantangan yang lebih besar, karena sebagian warga telah terlihat berkeliaran.
"Kalau pasca lebaran ini kita konsisten dan turun akan lebih bagus, tapi kalau tidak konsisten mungkin lebih lama. Ekonomi pulih lebih lama," tukas Yustinus.
Baca juga: Pemerintah Diminta Konsisten dalam Penerapan PSBB
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tengah mempersiapkan skenario menuju The New Normal di tengah pandemi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.