Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Enggak Bisa Kita Bernegara Ugal-ugalan...

Kompas.com - 02/06/2020, 08:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Senior Faisal Basri menyoroti alokasi dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pasalnya, banyak alokasi PEN digelontorkan untuk penyelamatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan program lain, sementara pemulihan ekonomi untuk sektor terdampak justru kecil.

"Kelihatannya sense of urgency-nya kurang. Makanya yuk kita tunjukkan dulu ini kondisi krisis bukan business as usual. Tapi kelihatannya masih biasa-biasa saja," kata Faisal dalam konferensi video, Senin (1/6/2020).

Baca juga: Erick Thohir Jelaskan Suntikan Rp 152 Triliun untuk BUMN

Faisal memaparkan, negara mengalokasikan Rp 152,15 triliun untuk menyelamatkan BUMN. Penyelamatan dibagi menjadi 3 bentuk, yakni penyertaan modal negara (PMN), pembayaran kompensasi, dan dana talangan investasi.

Penyertaan modal negara bakal diberikan kepada PT PLN Rp 5 triliun, Hutama Karya Rp 11 triliun, PTBahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 6,27 triliun, Permodalan Nasional Madani Rp 2,5 triliun, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Rp 0,5 triliun.

Pembayaran kompensasi diberikan kepada PT Pertamina Rp 48,25 triliun, PT PLN Rp 45,42 triliun, dan Perum Bulog Rp 560 miliar.

Kemudian dana talangan diberikan kepada Perum Bulog Rp 13 triliun, Garuda Indonesia Rp 8,5 triliun, PTPN Rp 4 triliun, PT Kereta Api Indonesia Rp 3,5 triliun, PT Krakatau Steel Rp 3 triliun, dan Perum Perumnas Rp 650 miliar.

"Ini menutupi borok-borok pemerintah lewat BUMN. Kalau BUMN gagal bayar, hancur lebur kan. Membangun itu enggak bisa ugal-ugalan. Enggak bisa kita bernegara ugal-ugalan," tuturnya.

Baca juga: Mulai 1 Juni, Ini Skenario Tahapan New Normal untuk Pemulihan Ekonomi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com