Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Garuda: Industri Penerbangan Akan Kembali Normal dalam 2-3 Tahun

Kompas.com - 03/06/2020, 06:52 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang paling terpukul pandemi Covid-19. Pasalnya, mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas selama masa pandemi.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, industri penerbangan tidak akan kembali normal dalam waktu dekat. Bahkan, berdasarkan hasil konsesus yang ia dapatkan, industi ini baru akan pulih dalam kurun waktu 2-3 tahun.

"Kami mendapatakan konsesus dari banyak analis bahwa betul recovery industri ini akan kembali ke kondisi sebelum Covid dalam waktu 2-3 tahun," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Luhut Tantang Pengkritik Utang Negara Tatap Muka

Lebih lanjut Irfan menjelaskan, pihaknya melakukan survei terhadap pelanggan setia maskapai pelat merah tersebut. Hasil survei menunjukan mayoritas penumpang masih belum akan langsung terbang setelah pandemi selesai.

"65 persen responden posisinya wait and see. Ini bisa digerakkan menjadi terbang dengan catatan bila mereka merasa aman dan nyaman," ujarnya.

Oleh karenanya, dia meyakini ke depannya industri penerbangan perlu melakukan penyesuaian yang terfokus terhadap keamanan dan kesehatan penumpang.

Baca juga: Haji Dibatalkan, Pengusaha Travel Berharap Calon Jemaah Tak Lakukan Refund

Dalam masa penyesuaian tersebut, penumpang penerbangan diproyeksi akan menurun. Sebab, salah satu protokol yang perlu dilakukan untuk menjamin calon penumpang dari sebaran Covid-19 adalah dengan menerapkan physical distancing.

"Kalau kemudian distancing harus dipastikan dilakukan tentu saja kita harus mengkaji harga penerbangan tersebut," kata Irfan.

Selain itu, penurunan penumpang juga akan terjadi akibat ketatnya persyaratan bepergian menggunakan pesawat. Salah satunya soal biaya tes PCR yang lebih mahal daripada harga tiket pesawat.

“PCR test yang 2,5 juta dan beberapa sudah menurunkan harganya, itu lebih mahal daripada biaya bepergian khususnya lokasi yang berdekatan seperti Jakarta-Surabaya. Jadi, apalagi kalau bepergian tujuh hari yang berarti harus PCR dua kali dan biayanya harus Rpv5 juta sementara perjalanan bolak balik hanya Rpv1,5 juta,” ucap Irfan.

Baca juga: [POPULER MONEY] Perusahaan dan Pekerja Harus Bayar Iuran Tapera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com