Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 3 Tips Pilih Investasi Saat Pandemi

Kompas.com - 09/06/2020, 11:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 bukan tak mungkin membuat Anda gagal mendapat uang ekstra dari investasi. Kendati demikian, cara dan tempat menyimpannya akan sangat menentukan berapa uang yang bissa dihasilkan.

Spesialis Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha merinci, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk memilih instrumen yang sesuai saat pandemi.

Berikut ini tips-tipsnya:

1. Pilih yang aman

Pilihlah instrumen yang aman untuk menyimpan uang. Kedengarannya klise dan remeh. Namun, ada dua pencuri yang tidak terlihat mata dan diam-diam mengintai uang Anda, yaitu inflasi dan investasi bodong.

Tidak sedikit yang terjebak di investasi bodong. Tergiur janji-janji keuntungan yang fenomal besarnya dengan tingkat risiko yang katanya kecil, akhirnya uang pun hilang.

Sementara itu, inflasi siap mengintai uang yang disimpan di bawah bantal atau celengan selama bertahun-tahun. Akhirnya daya beli uang yang disimpan malah akan turun.

"Tidak sedikit orang yang beranggapan tabungan sebagai tempat yang aman dari incaran maling. Padahal, maling inflasi juga mengincar uang yang disimpan di tabungan dalam jangka panjang," kata Dimas dalam siaran pers, dikutip Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Banyak yang Nyinyir soal Investasi China di RI, Ini Respons Luhut

2. Perhatikan tingkat risiko investasi

Semua instrumen investasi memiliki risiko, tapi Anda bisa memilih risiko yang sesuai dengan diri Anda.

Jangan tergiur imbal hasil tinggi, tapi malah membuat khawatir, tidur tidak nyenyak, dan berujung pada munculnya beragam penyakit.

"Karena dalam investasi berlaku prinsip high risk dengan high return. Jadi, kalau Anda dijanjikan imbal hasil tinggi, tentunya Anda harus siap mental untuk menanggung tingkat risiko kerugian yang tinggi pula. Demikian sebaliknya," ungkap Dimas.

Baca juga: Agar Terhindar Dari yang Bodong, Simak Daftar Pinjol Berizin dan Terdaftar Ini

3. Lakukan diversifikasi investasi

Salah satu prinsip utama dalam investasi adalah "jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang". Artinya, pentingnya untuk mengalokasikan investasi Anda dalam beberapa instrumen investasi.

"Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko apabila ada hal yang tidak terduga mempengaruhi salah satu aset investasi anda," ungkap Dimas.

Dimas menuturkan, reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan investasi. Sebab, reksa dana merupakan salah satu instrumen yang sesuai dengan tips-tips di atas.

Reksa dana dikelola oleh manajer investasi profesional dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, yang memastikan pengelolaan investasi dilakukan secara pruden.

"Saya ingin sampaikan bahwa dalam kondisi seperti saat ini, jangan biarkan uang Anda rebahan. Manfaatkan reksa dana pasar uang untuk membuat uang keringetan alias bekerja keras," pungkas Dimas.

Baca juga: Facebook, PayPal, Google, dan Tencent Investasi pada Platform Gojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com