Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Menang dari "Safeguard" Filipina, Ekspor Produk Kaca Kian Terbuka

Kompas.com - 06/07/2020, 20:08 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Namun akibat penyelidikan safeguard ini, kinerja ekspor produk kaca dimaksud cukup terpengaruh pada 2020. Selama periode Januari-April 2020, Indonesia hanya membukukan nilai ekspor sebesar 270.400 dollar AS.

Bahkan produk tinted float glass dan reflective float glass mengalami penurunan rata-rata hingga 79 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Produsen Botol Kaca Internasional Gunakan Gas Bumi PGN

Agus mengatakan, dengan kualitas yang sangat bersaing, produk kaca asal Indonesia dianggap memiliki potensi mengganggu kinerja industri kaca dalam negeri Filipina.

"Namun, keputusan pembebasan BMTP akhirnya diambil karena otoritas Filipina tidak dapat membuktikan impor produk kaca menyebabkan kerugian serius atau ancaman kerugian terhadap industri serupa di dalam negeri mereka," katanya.

Penyelidikan kasus ini dilakukan Departemen Perdagangan dan Industri serta Komisi Tarif Filipina sejak Februari 2019.

Hal tersebut sesuai dengan WTO Agreement on Safeguards yang memperbolehkan setiap negara menerapkan bea masuk tambahan terhadap produk impor, apabila ditemukan lonjakan impor yang menyebabkan kerugian atau ancaman kerugian bagi industri serupa di dalam negeri.

Baca juga: PT INKA Uji Coba Lokomotif Pesanan Filipina

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Srie Agustina menambahkan, secara garis besar apabila suatu negara ingin menerapkan bea masuk tindakan pengamanan, maka pihak otoritas harus memperoleh bukti adanya lonjakan impor, adanya kerugian atau ancaman kerugian, serta hubungan sebab akibat di antara keduanya.

“Dalam kasus produk kaca asal Indonesia ini, tidak semua komponen-komponen tersebut ditemukan dalam penyelidikan,” ujar Srie.

Sekedar informasi, total perdagangan Indonesia-Filipina pada periode Januari-April 2020 telah mencapai 2,07 miliar dollar AS. Angka ini menurun 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,44 miliar dollar AS.

Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Filipina pada 2019 tercatat sebesar 7,78 miliar dollar AS. Nilai ini menurun tipis dibandingkan total perdagangan pada 2018 yang sebesar 7,79 miliar dollar AS.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Filipina pada 2019 adalah kendaraan bermotor, batu bara, kopi instan, dan minyak kelapa sawit. Sebaliknya, impor Indonesia dari Filipina didominasi komponen elektronik, tembaga, polipropilene, dan sekring listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com