Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Musim Tanam Dua Enggak Boleh Gagal!

Kompas.com - 13/07/2020, 13:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian tengah mendorong program percepatan musim tanam kedua (MT II) tahun 2020 yang targetnya bisa meproduksi beras mencapai15 juta ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya ingin program ini berjalan dengan baik dan tak boleh gagal sedikit pun. Oleh sebab itu, ia memberikan arahan untuk seluruh jajaran Kementan menggarap proyek tersebut.

"Kita semua memiliki cita-cita dan harapan yang sama, bahwa musim tanam dua enggak boleh gagal sedikit pun. Maka Pak sekjen, Dirjen, serta kepala badan, turun tanganlah. Ini tugas kemanusiaan, tugas nasionalisme," ujarnya dalam sambutan acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2020, di Kementan, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Bersama IDI, Kementan Lakukan Uji Lanjutan Tanaman Eucalyptus

Syahrul mengungkapkan, ketersediaan pangan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan pada saat ini, sebab Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan dunia di masa pandemi Covid-19.

"Rantai pasokan pangan dunia terancam akibat adanya resesi ekspor, di dalam negeri distribusi pangan terganggu dan menurunnya daya beli masyarakat yang terjadi akibat pandemi," kata dia.

Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dari hasil produksi sendiri. Salah satunya dengan percepatan musim tanam kedua yang fokus pada 5,6 juta hektar (ha) lahan sawah.

Syahrul meminta, untuk jajaran Kementan bisa memanfaatkan kondisi dalam saat ini yang masih terdapat hujan. Di mana sejumlah aliran irigasi juga masih berjalan dengan baik.

"Juga ada lebih dari 198 dam yang masih terisi, cukup kuat untuk aliri sawah. Maka segera gunakanlah semaksimal mungkin (ketersedian air tersebut) untuk mempercepat musim tanam dua," ungkapnya.

Baca juga: Mentan: Optimasi Lahan Rawa Jadi Jawaban Ketahanan Pangan Indonesia

Sekadar informasi, lokasi yang diandalkan pada musim tanam kedua ini di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawersi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara.

Produksi beras dari musim tanam kedua diperkirakan berkisar 12,5 juta ton hingga 15 juta ton pada akhir Desember 2020. Adapun stok beras dalam negeri hingga Juni 2020 masih tersedia 7,49 juta ton.

Sehingga jika musim panen kedua bisa mencapai 15 juta ton, maka stok beras bisa tembus 22 juta ton hingga akhir Desember 2020. Pasokan itu akan melebihi kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 15 juta ton hingga akhir tahun.

"Dengan percepatan musim tanam kedua ini diharapkan produksi beras kita berjalan baik, dan bisa tersisa 6 juta ton memasuki tahun 2021," ujar Syahrul.

Baca juga: Presiden Instruksikan Bangun Lumbung Pangan di Kalteng, Begini Respons Mentan SYL

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com