Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 03/08/2020, 08:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama sepekan ke depan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan,  pasar dibayangi kekhawatiran dampak resesi global yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu kenaikan kasus Covid-19 baik di luar negeri mampun dalam negeri menjadi sentimen negatif bagi pasar.

“Kami perkirakan IHSG cenderung konsolidasi melemah karena peningkatan khasus Covid-19 menjadi perhatian pelaku pasar dan penerapan partial lockdown berpotensi menganggu aktifitas ekonomi,” kata Hans kepada Kompas.com, Senini (3/8/2020).

Baca juga: Kantongi 33,9 Persen, Bank Terbesar Asal Korea Jadi Pemegang Saham Terbesar Bukopin

Sentimen negatif juga datang dari Amerika Serikat yang kini memasuki resesi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2020 yang dirilis -32,9 persen. Namun lebih baik daripada perkiraan pasar -34,7 persen.

Selain itu, data klaim pengguran Amerika Serikat yang meningkat juga memberikan indikasi perlambatan pemulihan ekonomi setelah pelongaran lockdown. Namun, keputusan The Fed yang tetap mempertahankan bunga rendah dan stimulus bersejarahnya menjadi sentiment positif bagi pasar keuangan.

Sementara itu, sentimen negatif juga muncul dari zona Eropa, yang juga terseret ke jurang resesi setelah mencatatkan perumbuhan ekonomi -11,9 persen berdasarkan data yang dirilis pada Minggu (2/8/2020).

Di sisi lain, harga emas yang melewati angka Rp 1 juta per gram, mengindikasikan perpindahan aset ke safe haven. Hal ini membuat potensi aset berisiko mengakami koreksi.

Hans memproyeksikan IHSG sepekan kedepan akan bergerak pada level support 5.013 sampai dengan 4.964 dan resistance pada level 5.162 sampai dengan 5.250.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain :

1. Artha Sekuritas
SSIA rekomendasi buy 370 - 380 sampai dengan 660, TP 390 - 400, stop loss 360.
SCMA rekomendasi buy 950 sampai dengan 975, TP 1.350 – 1.400, stop loss 630.
TLKM rekomendasi buy 3.020 – 3.080, TP 3.170 – 3.230, stop loss 2.970.

2. Anugerah Mega Investama
ADRO area akumulasi 1.070 – 1.095, TP 1.150 sampai dengan 1.180, cut loss level 1.045.
ASII area akumulasi di level 5.000 – 5.225, TP 5.450 sampai dengan 5.550, cut loss 4.900.
FREN rekomendasi buy back jika break level 170, TP 134 - 106, area sos di level 168 - 143.

3. Panin Sekuritas
CPIN rekomendasi buy 6.075 sampai dengan 6.200, TP 6.500, stop loss <5.925
POWR rekomendasi buy and breakout 700, TP 725 - 750, stop loss <625.
SIDO rekomendasi buy 1.275 sampai dengan 1.300, TP 1.325 – 1.400, stop loss <1.200

Baca juga: Pemegang Saham BCA Setuju Akuisisi Rabobank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com