Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Yakin Sektor Pertanian Bisa Bertahan meski Terjadi Resesi Ekonomi

Kompas.com - 13/08/2020, 22:21 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian menjadi sektor yang tidak terlalu terpengaruh meski ekonomi mengalami resesi. Sebab pangan akan selalu dibutuhkan sekalipun saat krisis ekonomi.

"Pertanian, memang menurut pengalaman saya dari resesi ke resesi, tidak pernah terganggu terlalu besar, dampaknya ada, tetapi paling tidak tetap dibutuhkan orang, semua butuh makan," ungkapnya dalam webinar Ketersediaan dan Keterjangkauan Pangan Dalam Pelaksanaan PEN, Kamis (13/8/2020).

Ia mengatakan, ketika semua orang tetap membutuhkan pangan maka peran sektor pertanian selalu penting. Hal ini menunjukkan pertanian menjadi sektor yang terus menjanjikan, sekalipun sektor ekonomi lainnya terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Punya Usaha Belum 6 Bulan, Bagaimana Cara Dapat Kredit Bunga 0 Persen?

"Berarti dalam posisi itu butuh pertanian atau ketahanan pangan. Sehingga ini (pertanian) tetap menjanjikan untuk bisa kita akselerasi lagi," kata dia.

Syahrul mengatakan, Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama air dan sinar matahari sehingga menjadi tempat bagi sektor pertanian untuk terus berkembang.

Oleh sebab itu, pertanian diyakini mampu menjadi pendongkrak perekonomian nasional, terutama di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi.

"Karena lapangan kerja buat pertanian itu cukup, jadi ini ruang-ruang terbuka untuk ekonomi seburuk apapun besok, memang pertanian jadi ruang bagi masyarakat untuk bisa bercocok tanam setidaknya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri," kata Syahrul.

Ia menambahkan, di tengah pandemi seperti saat ini pasokan beras dalam negeri juga dipastikan aman. Menurutnya, pada akhir Juni 2020 stok beras suplus 3,86 juta ton.

Baca juga: Ini Kebiasaan yang Buat Literasi Keuangan Milenial Rendah

Saat ini, Indonesia tengah berada diambang jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi nasional minus 5,32 persen pada kuartal II-2020.

Bila kinerja negatif ini terus berlanjut ke kuartal III-2020, maka Indonesia akan resmi masuk jurang resesi. Para ekonom memperkirakan pada kuartal III-2020 ekonomi Indonesia masih terkontraksi.

Meski demikian, pada kuartal II-2020 kinerja sektor pertanian tetap berhasil tumbuh positif, di tengah sektor ekonomi lainnya yang terkontraksi. Sepanjang April-Juni 2020 sektor pertanian tetap tumbuh sebesar 2,19 secara tahunan.

Sementara, pertumbuhan sektor industri minus 6,19 persen, sektor perdagangan minus 7,57 persen, sektor konstruksi minus 5,39 persen, dan sektor pertambangan minus 2,72 pesen.

Baca juga: Soal Subsidi Gaji Rp 600.000, Ini Keluhan Pengusaha

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com