KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy menilai, dam parit bisa dimanfaatkan petani untuk membantu peningkatan produksi.
“Dam parit harus dikelola dengan meningkatkan peran dan tanggung jawab petani, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani,” kata SYL, Senin (24/08/2020).
Sebagai informasi, dam parit merupakan bangunan konservasi air berupa bendungan kecil pada parit alamiah atau sungai kecil yang dapat menahan dan meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi.
“Upaya konservasi air seperti membangun dam parit juga penting guna mengantisipasi kondisi kelangkaan air pada musim kemarau serta kelebihan air pada musim hujan,” tambah Edhy.
Baca juga: Sudah Terbukti, Pembangungan Dam Parit Bisa Jaga Produksi Pangan
Sarwo Edhy mengatakan, untuk mewujudkan upaya tersebut, pihaknya membangun dam parit di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Menurut Edhy, sebelumnya, pada 2019 juga telah dialokasikan total 20 unit kegiatan pembangunan dam parit di lokasi tersebut.
“Pembangunan dam parit dilaksanakan di Desa Kayu Tanam, dan dikelola secara bersama oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Lestari II," sambung Edhy.
Lebih lanjut, ia menuturkan, dam parit tersebut dibangun dengan lebar bangunan 5 meter untuk mengairi lahan seluas 27 hektar (ha).
Baca juga: Antisipasi Musim Kemarau, Kementan Galakkan Program Pembangunan Dam Parit
"Kemudian, petani memanfaatkan lahannya untuk menanam padi varietas Inpari 32," ujar Edhy dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, dam parit yang dibangun ternyata berimbas positif terhadap peningkatan produktivitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.