Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Ini Tips Jelaskan Alasan Resign Saat Wawancara Kerja

Kompas.com - 29/08/2020, 09:09 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Pernah tidak merasa bingung menjawab pertanyaan alasan kamu resign atau mengundurkan diri ketika wawancara kerja di kantor lain? Banyak orang, mungkin salah satunya kamu pernah mengalami hal tersebut.

Bingung harus menjawab apa dan bagaimana agar tidak terkesan asal bicara. Menjelaskan alasan yang masuk akal kepada si pewawancara. Dengan demikian, pewawancara akan betul-betul memahami alasan kamu berhenti kerja.

Jawaban tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan pewawancara menerima kamu atau tidak di perusahaan. Jika jawabanmu terlalu mengada-ada, terlihat tidak jujur, dan tampak membenci manajemen, atasan, ataupun rekan kerja di kantor lama, maka peluangmu untuk bergabung di perusahaan baru bisa hilang.

Lalu, bagaimana sebaiknya mengungkapkan alasan resign yang baik dan bijak saat wawancara kerja? Berikut tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Menginginkan Gaji Lebih Besar

Tak munafik bila salah satu alasan banyak orang resign kerja karena menginginkan gaji yang lebih besar. Jika kamu bertahan pada pekerjaan atau naik jabatan, tapi tetap di kantor lama, maka kenaikan gaji tidak akan signifikan. Paling banter 10-15 persen setiap tahun.

Coba kalau pindah ke kantor baru, kamu bisa naik gaji tinggi. Bisa Rp 1 juta-2 juta, bahkan lebih. Misalnya dari yang sebelumnya single digit, kalau resign ke perusahaan baru, bisa langsung dobel digit.

Tapi kan kamu tidak mungkin mengatakan hal itu secara vulgar kepada wawancara. Nanti kamu malah dianggap terlalu matrealistis. Jelaskan pada si pewawancara dengan santun alasan tersebut, namun tidak perlu berbohong.

Awali dengan kalimat positif sebelum mengungkapkan alasan utama kamu. Begini contoh kalimatnya:

“Saya sangat berterima kasih kepada perusahaan sebelumnya karena sudah diberi kesempatan bekerja sama dengan tim yang oke. Termasuk pula dalam mengembangkan keterampilan dan keahlian saya. Saya banyak belajar di sana. Akan tetapi, saya memutuskan berhenti dan memilih perusahaan ini karena sangat cocok dengan visi misi kerja saya, serta gaji yang ditawarkan untuk kebutuhan hidup saya.”

Jika tidak ditanya lebih lanjut mengenai alasan utama kamu keluar dari kantor lama, maka kamu tidak perlu menjelaskan terlalu detail.

2. Kurang Klop Bekerja dengan Bos

Selain gaji, biasanya ketidakcocokan dengan atasan juga menjadi alasan karyawan memutuskan hengkang dari kantor lama. Intinya kamu tidak klop bekerja dengan bos lama, misalnya karena orangnya egois, tipe nge-bossy, kurang perhatian dan tidak mau memperjuangkan nasib bawahan untuk naik gaji atau kesejahteraan lainnya.

Nah dalam mengutarakan alasan ini saat wawancara kerja di kantor baru, kamu perlu hati-hati. Sebab meskipun kamu resign karena alasan di atas, tapi jangan sampai terkesan menjelek-jelekkan bos lamamu di depan pewawancara.

Karena bisa saja pewawancara menilai bahwa kesalahan justru ada padamu. Kamu kan bawahan, disuruh atasan tidak mau, misalnya seperti itu. Ketidakcocokan dalam tim sangat wajar, termasuk kalau ada selisih paham. Di sinilah kamu harus bersikap profesional.

Jadi, ungkapkan alasan tersebut dengan kalimat santun, apalagi sudah tahap dengan user. User ini biasanya adalah orang yang akan menjadi bosmu kelak apabila diterima di perusahaan itu.

Contoh kalimat yang baik begini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com